'Kenapa takdir begitu tidak adil, banyak yang melakukan hal yang sama, tetapi mengapa hanya aku yang mendapatkan hukuman, takdir membuat ku bertemu dengan Na Jaemin! Laki-laki berwatak dingin yang menyimpan banyak luka dihatinya.. Lalu mengapa, saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Katanya, jika ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan.. Aku tidak tau asumsi itu benar adanya atau tidak, tapi yang kuharapkan tidak akan pernah ada perpisahan setelah pertemuan diantara kita.. Karena hanya dari dirimu aku kembali percaya, jika semua hal yang ku anggap buruk itu, belum tentu benar adanya'
-Njm-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁Happy Reading🍁
================================
"Ren.. Ayo bangun" Jaemin kembali menguncang pelan tubuh mungil yang meringkuk di bawah selimut.
Ini sudah yang ke empat kalinya, tapi pria yang sedang bergelung dengan selimutnya itu sepertinya enggan untuk membuka mata.
"Lo bilang mau ikut ke kampus.. Gue ada praktek sekarang"
"Astaga kebo banget ni bocah.. Lebih parah dari Jisung"
Jaemin beranjak.
"Ren.. Kalo lo gak bangun, gue tinggal" Jaemin memasukkan buku dan perlengkapan praktik lainnya ke dalam tas.
Pria Na itu mengambil langkah menuju lemari.. Mengambil jaket dan jas almamater yang akan Ia kenakan nanti.
"Huang Renjun.. Lo jadi ikut nggak? Gue gak mau telat" Jaemin kembali berujar.
Tangannya kini tengah fokus mengecek keadaan kameranya yang lain, bukan apa-apa.. Jaemin hanya takut kameranya tidak akan berfungsi dengan baik saat praktik nanti karena kamera itu adalah kamera yang dibawa Jisung kemaren ke acara festival.
Renjun menggeram pelan, netranya mengerjap beberapa kali untuk menetralkan pengelihatannya yang sedikit terganggu karena terpaan sinar matahari yang masuk lewat celah jendela.
![About You H.rj🍁[ JaemRen ]](https://img.wattpad.com/cover/257301989-64-k514022.jpg)