'Kenapa takdir begitu tidak adil, banyak yang melakukan hal yang sama, tetapi mengapa hanya aku yang mendapatkan hukuman, takdir membuat ku bertemu dengan Na Jaemin! Laki-laki berwatak dingin yang menyimpan banyak luka dihatinya.. Lalu mengapa, saat...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'Setiap hitungan detik kini mulai berarti, setelah sekian lama aku hidup dengan keputusasaan.. Ternyata bukan keterpurukan lagi yang menyapaku, tapi perasaan nyaman karena kehadiranmu yang mulai memberi cahaya dalam kehidupanku'
-H.rj-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍁Happy Reading🍁
================================
Renjun menggeram samar karena wajahnya yang kini ia sembunyikan dicelah bantal yang sudah berantakan karena perbuatannya sendiri. Wajah manis itu mengadah, jangan lupakan surai yang sudah berantakan dan sangat acak-acakan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pemuda Huang itu beranjak.. Mengigit kuku-kuku jarinya sembari otaknya berfikir kemana kiranya Jaemin pergi. Ini sudah jam 6 sore.. Sementara pria Na itu mengatakan jika ia akan pulang sebelum jam 3 sore tadi. Harusnya Jaemin sudah sampai dirumah tiga jam yang lalu, tapi tidak.
"Apa gue susul Jaemin aja ya? Eh tapi gue kan gak tau dia lagi dimana?"
Renjun kembali berfikir, hingga tiba-tiba netranya teralihkan saat suara pintu kamar Jaemin yang dibuka dari luar.
"Jaem_" Renjun menutup mulutnya seketika saat ia lihat bukan Jaemin yang masuk tapi saudara kembarnya Jeno.
"Astaga?" Jeno terjengit "Kamarnya berantakan banget anjir.. Kenapa tuh anak?"