~Bab 2 Pembalasan~

136 10 0
                                    

~~Seekor kucing lemah bisa berubah menjadi singa yang ganas ketika kamu selalu menyakitinya~~

Malam itu, sebelum dia mengadukan kesedihannya pada ketiga sahabatnya, Lime mengadukan keluh kesahnya pada Sang Pencipta.

Di sepertiga malam, dia selalu bangun untuk menunaikan ibadah sholat malam. Bukan sendirian. Di tempat lain, tepatnya dirumah sahabatnya masing-masing, sahabatnya juga sedang melaksanakan ibadah ini. Dimana para hamba bebas mengeluarkan segala kepedihan hidupnya termasuk mengadukan dosa-dosanya. Karena tidak ada sebaik-baik tempat mengadu selain pada Allah SWT.

Biasanya Lime terbangun saat teman-temannya melakukan panggilan gabungan. Yaa..., untuk sekedar saling mengingatkan waktunya sholat malam. Namun sekarang Lime tak menunggu panggilan itu. Ia segera menunaikan sholat malam.

Usai sholat, Lime memanjatkan doa pada Sang Maha Kuasa.

Ya Allah... Bukannya hamba tidak menyukai kehidupan indah pesantren. Hamba hanya tidak ingin masuk ke sana karena hamba tidak mau ada orang yang mengetahui tentang diri hamba...

Ya Allah... Tolong hamba...
Berikan petunjuk kepada hamba...
Beritahukan hamba mana yang baik dan mana yang buruk...
Hamba sangat membutuhkan petunjuk-Mu, Ya Allah...

Lime mengusapkan kedua tangan ke wajahnya.

Selepas sholat, ia segera beranjak ke ranjang empuknya dan seketika memejamkan mata.

🖤🖤🖤

"Buset dah!" seru Nadya tak percaya pada penuturan sahabatnya. "Serius lu mau dimasukin ke pesantren sama Abang Ganteng?" lanjutnya memastikan.

Lime mengangguk. Mereka kini sedang berada di warung tempat nongkrong biasa mereka, selain dirumah Kayla.

"Udah, udah. Bahas itunya ntar aja. Sekarang kita urus anak-anak SMA-nya Lemon." Felycia berujar.

"Ya udah ayok. Gue juga males bahas ini mulu dan gue juga lagi butuh pelampiasan nih." Lime menimpali.

Mereka pun bergegas menaiki motor matik masing-masing melesat menuju  SMA tempat Lime sekolah sekaligus di-bully.

Sebenarnya Felycia, Mikayla dan Nadya juga masih sekolah. Tetapi berbeda sekolah dengan Lime.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka segera tiba di hadapan sebuah gedung yang tidak terlalu besar. Itulah sekolah Lime.

Bel masuk sudah berbunyi dan semua siswa siswi telah masuk ke kelas masing-masing.

Hari ini Lime berpenampilan seperti teman-temannya karena dia memang tidak berniat untuk masuk sekolah.

Usai memarkir motor, mereka melenggang masuk ke dalam gedung itu melewati lorong-lorong dan menaiki tangga menuju lantai dua hingga sampailah akhirnya di depan pintu bertuliskan 'KELAS X MIPA'.

"Ini kan kelasnya?" Felycia memastikan dan dibalas anggukan oleh Lime.

Felycia menendang pintu
dihadapannya hingga terbuka lebar.

Braakk!!

Semua yang berada di dalam kelas terkejut bukan main. Mereka semua menatap satu persatu cewek yang masuk itu.

Pertama Felycia, Mikayla, Nadya dan terakhir, Lime. Dia menutupi sebagian wajahnya dengan hoodie membuat orang-orang di sana merasa penasaran.

"Siapa mereka?"

"Penampilannya mirip preman."

Begitulah mereka yang di dalam kelas melakukan bisik-bisik tetangga.

Cantik-Cantik Berandal (Trailer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang