1

2.5K 233 2
                                    

Let's start, enjoy ✨

× Mansion Kim, ibukota

Taehyung mengendap-endap, mencoba bergerak sepelan mungkin saat memasuki ruangan besar area keluarga. Mengintip kiri kanan, memastikan tidak ada orang disitu.

Boots nya sudah ditangan, pakaian dan rambut kusut dan berantakan. Maklum saja, saat akhirnya sadar tadi dia langsung kabur dari rumah temannya tanpa sempat pamit dan berbenah. Berlari dan mengendarai mobilnya dengan cepat agar sampai dirumah sebelum ayah, ibu, atau kakaknya bangun. Untung saja ini masih sangat pagi, gelap dan jalanan sepi, kalau tidak dia bisa berurusan dengan polisi. Lagi...

Tentu dia sudah sempat berpapasan dengan penjaga dan pelayan rumahnya. Tapi membuat mereka menutup mulut itu gampang. Mereka kan menurut dan sayang padanya, tidak akan tega melapor pada ayah dan ibu dan melihat dia dimarahi, apalagi yang seperti bibi Han dan paman Choi itu.

Seperti sebelum-sebelumnya, dia sudah sering melakukan ini. Semua akan aman asal dia tidak tertangkap basah tiga orang kesayangannya.

Sedikit lagi dia akan sampai di tangga dan bisa segera berlari menuju kamarnya. Iya, tiga langkah lagi sebelum sebuah suara menginterupsi. Suara yang sangat dikenalnya. Taehyung meringis, habislah sudah dia hari ini. Sebuah kesialan, ternyata ayahnya sudah bangun.

"Darimana kau?"
Itu suara ayahnya. Taehyung menegang tidak berani bergerak.

"Ikut ayah sekarang"

Mendengar langkah ayahnya menjauh, Taehyung segera berbalik dan mengekor sang ayah. Dia harus menurut sekarang, dia dalam masalah besar.

~

Taehyung disuruh duduk di kursi kebesaran milik ayahnya, memutar kesamping menghadap jendela besar ke arah single sofa tempat ayahnya duduk.

Taehyung tidak suka disini, di ruangan ayahnya. Walaupun sebenarnya dia sudah sering masuk kesini, tapi tetap baginya ruangan ayah ini auranya mencekam. Itu sebenarnya kata Taehyung saja, dia kan selalu membuat dan cari-cari masalah, jadi masuk ke ruangan ayah rasanya sama dengan masuk untuk diadili.

Meja besar, lemari besar, rak-rak tinggi berisi buku dan dokumen, pajangan kenangan dan kebanggaan ayah, sofa, gorden, semuanya berwarna coklat tua. Intinya tempat ini terlalu gelap untuk Taehyung.

Beda lagi dengan Namjoon, kakaknya yang luar biasa itu pasti senang-senang saja masuk ruangan ayah mengingat dia anak baik, bertanggung jawab yang jauh dari masalah.

Tapi tidak apa, Taehyung tidak iri, malah menurutnya itu menandakan keseimbangan dalam keluarga Kim karena punya kombinasi anak yang bagus.

"Kemana kau pergi semalam dan mengapa baru pulang di pagi hari?"
Suara ayahnya berat dan datar sekali.

Sudah pasti, Taehyung sudah hafal, ini suara yang ayah gunakan kalau akan mengadilinya.

Tapi sekali lagi, dia sudah biasa. Tidak perlu khawatir dia tidak akan takut. Yang lebih mendebarkan bukan dimarahi namun hukuman apa yang akan didapatnya.

Ayahnya sudah sering memberikan hukuman. Lari keliling mansion 10 kali, gila memang padahal mansion ini luas sekali. Membersihkan seluruh mansion, sampai badannya terasa remuk. Jadi tukang kebun, cuci semua mobil, dan masih banyak lagi.
Jadi kali ini hukuman seperti apa? Taehyung penasaran.

"Humm, itu ayah"

"Katakan dengan jelas, Taehyung"

"Aku pergi ke pesta ulang tahun temanku, hehe.. ramai sekali loh ayah. Aku mabuk, tidak berani pulang sendiri. Jadi aku menginap di rumahnya. Begitu ceritanya ayah hehe"

01: 30 | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang