17

955 151 8
                                    

.
.
.

Satu minggu sudah Jeongguk mengabaikan semua pesan maupun telpon dari temannya. Beralasan sibuk dengan Taehyung dan pekerjaannya setiap tidak sengaja bertemu Somi yang mengingatkannya perihal Mingyu.

"Kak Mingyu terus menelpon menanyakan dirimu. Kenapa tidak direspon, sih?"

"Aku sibuk. Nanti saja."

Selalu begitu selama semingguan ini.

Hal ini pun tidak luput dari pengamatan Taehyung. Hamil membuatnya jauh lebih sensitif, termasuk dengan perubahan suasana hati Jeongguk. Dan itulah yang membawanya kemari, bertamu kembali ke kamar adik iparnya.

"Kakakmu aneh."

"Kan suaminya kak Taehyung itu. Aneh pun kakak tetap mau dengannya."

Cibiran Somi dibiarkannya, tidak tahu saja gadis itu apa yang sudah terjadi antara dia dan Jeongguk.

"Aku serius. Dia kelihatan tidak tenang belakangan ini. Seperti ada yang mengganggunya."

"Mungkin pekerjaannya? Setiap bertemu denganku dia selalu bilang sibuk."

Taehyung terdiam. Menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan pendapat Somi. Dia yakin sekali perubahan Jeongguk bukan karena pekerjaan. Suaminya orang yang luar biasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Jeongguk akan selalu tenang jika itu menyangkut pekerjaan.

"Coba kau ingat lagi. Mungkin ada yang aneh dengan kakakmu?"

Somi mengetuk-ngetuk meja dengan kuku cantiknya. Mencoba mengingat kembali setiap pertemuannya dengan Jeongguk yang sebenarnya tidak sering, paling-paling hanya sekilas menyapa jika bertemu di lorong. Taehyung disampingnya bersedekap, mendengarkannya dengan serius.

"Hmm.. dia. Aah!! Dia mengabaikan kak Mingyu."

Dahi Taehyung berkerut. Tidak mengerti mengapa jadi Mingyu yang disebut.

"Lalu apa hubungannya?"

"Kak Mingyu bilang dia aneh. Biasanya walau sibuk dia selalu sempat membalas atau mengangkat telpon walau hanya semenit. Tapi ini tidak sama sekali. Padahal sudah satu minggu loh."

"Jadi maksudmu dia ada masalah dengan temannya itu?" tanya Taehyung, mulai tertarik dengan cerita Somi.

"Yahh.. mana ku tahu. Kakak coba tanyakan sendiri saja pada orangnya. Suami sendiri, kan?."

"Hah?"

Tiba-tiba Taehyung tersadar. Benar juga. Mengapa tidak tanyakan sendiri? Aish dasar Taehyung bodoh sekali.

"Hei, kakak iparku mau kemana!?"

"Kembali ke kamar. Kau benar, harusnya kutanyakan sendiri saja."

Taehyung berdiri dan keluar dengan cepat meninggalkan Somi yang kebingungan namun tetap saja menghela napas lega setelah ditinggal Taehyung.

Sejujurnya semenjak hamil kakak iparnya itu jadi suka mengganggunya. Datang tak diundang dan pergi semaunya. Tidak peduli Somi sedang melakukan apa. Kalau dia ingin maka dia akan datang.

Tapi tidak masalah karena gadis itu menyayangi kakak iparnya. Sangat menyayangi Taehyung seperti kakak kandungnya sendiri. Kehadiran Taehyung membuatnya bisa merasakan punya kakak yang bisa diajak bermain dan bercanda. Bercerita soal kegalauannya, hobinya, bermanja-manja dan sebagainya.

Sedang dengan Jeongguk dia tidak bisa seperti itu lagi. Jeongguk kakak yang baik tentu saja. Sangat bertanggung jawab dan selalu menjaganya. Namun beberapa hal semasa kecil mereka yang tidak bisa dilakukannya lagi dengan Jeongguk.

01: 30 | KookVWhere stories live. Discover now