Tabiat Raksasa

18 1 0
                                    

TABIAT RAKSASA


Oleh : Ustadz Rendy Saputra


Rabu, 19 Agustus 2020


****


Baca di linimasa teman. Mas Arisdiansyah, aktivis edukasi digital marketing ala inbound, lagi bahas outlet ayam crispynya salah satu ritel kenamaan.


Harganya Rp 8.000,00, bagian ayam besar lengkap dengan nasi. Disajikan di toko ritel jenis besar. Belum ada di yang reguler.


Harganya bisa jadi kedepan di Rp 6.000,00. Karena efisiensi dimana-mana.Gak harus mikir beban SDM lagi, karena toh tinggal pakai pramuniaga toko yang ada.Gak harus mikir nyewa tempat lagi karena memanfaatkan space yang ada.Gak harus mikir listrik dan beban bulanan lainnya. Paling jauh ya ke showcase penghangat yang makan listrik. Sudah.


Karena outlet mereka ini ada hampir 50.000 titik. Kalo digabungin dua bendera ini. Dan jika outlet showcase ayam crispy ini diduplikasi ke semua outlet, maka mereka bisa punya usaha ayam crispy dengan semangat harga kaki lima, di 50.000 titik yang ada.


Supply pasti akan lebih efisien. Tentu lebih hemat. Karena belanja lebih banyak.Mekanisme pasar bebas ini akan membentuk harga end user yang sangat murah. Dan pemain kaki lima yang cuma masak 5-10 kg ayam per hari jelas bukan lawan raksasa ini.


Setelah mendisrupsi usaha kecil kelontongan di gang-gang kecil pemukiman, nampak toko jaringan ritel ini juga akan mengambil pangsa pasar UMKM kaki lima yang biasa berjualan di emperan toko mereka.


Apakah salah?


Standardnya apa? Jika standard nya adalah hukum positif negeri, maka tidak salah sama sekali.Mekanisme peraturan di negeri ini tidam punya mazhab proteksi pada UMKM. Pokoknya semua persaingan dagang dilepas di pasar bebas.


Yang kuat ya jadilah kuat. Yang lemah dengan harga yang gak bisa bersaing ya mati.Kata ahlul kapitalisme, ini adalah mekanisme terbaik agar dunia terus memiliki layanan yang baik pada manusia. Harga terbaik untuk sebuah produk, dengan kualitas terbaik, dengan layanan yang baik, kebijakan pro pasar. Ya sudah. Gak ada salahnya.


*


Salah benar gak usah kita bahas. Toko jaringan ritel itu berhak dan teramat berhak untuk jualan apapun yang legal. Kita gak punya hak melarang.


Tinggal sekarang bagaimana kita memikirkan nasib jutaan UMKM yang hidupnya dari jualan ayam crispy pinggir jalan. Gimana nasibnya. Setelah dihantam pandemi, ada raksasa yang gatel mau jualan ayam. Dan itu gak bisa dilarang.


Sebuah komentar di FB sahabat ini tegas :"Maka dari itu UMKM harus memikirkan added value yamg kuat"


Saya langsung nimpalin,


"Gimana mau nambah added value yang kuat, kalo disuruh bersaing di harga. Ayam dan nasi Rp 8.000,00 itu pasar orang yang lapar. Gak butuh kekuatan emosi. Gak butuh ayam nya keren karena di brand. Pokoknya murah. Maka bagaimana nyerang murah-murahan dengan raksasa yang punya infrastruktur"

Sampai saya menulis ini pun saya masih bertanya-tanya sama yang nyuruh UMKM bertarung added value.

Mau kuat-kuatan relationship?


Mau kuat-kuatan engagement?


Mau pake slogan :

"Beli ayam kaki lima UMKM, katakan tidam untuk ayam korporasi, jangan jadikan yang kaya makin kaya, alihkan uang Anda untuk orang kecil."

Begitu?


*Tulisan ini saya buat untuk menyadarkan, bahwa tidak semua solusi itu harus dikerjakan dan dibangun sendiri oleh UMKM.


Negara di Eropa bisa atur ijin usaha perusahaan besar, buka dimana, di wilayah mana, dengan skala apa. Bisa diatur.


Negara maju sudah mengatur pajak, mana yang baru tumbuh, mana yang meratakan ekonomi, dirangsang dengan pajak rendah atau malah tax free.


Dan mana yang sudah kebanyakan ambil untung, kena pajak tinggi, agar ekonomi dipaksa rata dengan tarikan pajak.


Maka intinya kembali lagi pada regulasi, kalo UMKM hanya muter-muter bicara teknis bisnis, tanpa mau membangun kekuatan politik yang UMKM banget, ya akhirnya begini.


Besok, perusahaan terbuka yang sales nya hampir 90 T ini akan jualan cireng, gulali, bakso, sampai mungkin sosis telor ala abang-abang kaki lima.


Semua terserah teman-teman sih ya...


Kalo yakin dengan gerak sendiri-sendiri, terus bisa bikin kesejahteraan merata... Kayaknya mimpi doank.


Sudah seharusnya kita berfikir untuk gerakan bersama.


URS***


Silahkan copaste dan forward tulisan ini ke jejaring sahabat Anda. Semoga manfaatIngin mendapatkan tulisan GRATIS dari Ustadz Rendy Saputra seperti ini? Yuk gabung Grup WA GRATIS URS Business Notes >> Ketik : JOIN URS BizNotes kirim ke WA: 085220000122

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Business NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang