MANAJEMEN PADA DETIL

9 0 0
                                    

**
*Serial Sulaiman 'Alaihissalam*

Kang Rendy Business Notes (KRBN)
Sabtu, 22 Juni 2019

*Subscribe* >> http://bit.ly/gabungkrbn

**********

Nabi Sulaiman 'alaihissalam adalah Nabi yang dikaruniai banyak anugerah kekayaan dan kekuasaan. Kekayaannnya tak usah ditanya lagi, bahkan diranah kekuasaan pun, para Jin, manusia dan binatang menjadi bala tentara Nabi Sulaiman.

Semua itu dikaruniakan oleh Allah azza wa jalla agar Nabi Sulaiman 'alaihissalam dapat menggunakan seluruh sumber dayanya untuk mewujudkan kebaikan di muka bumi. Memastikan setiap jengkal area di muka bumi tunduk kepada Allah.

Suatu hari Nabi Sulaiman 'alaihissalam melakukan inspeksi pengawasan pada bala tentaranya. Kali ini inspeksinya pada kelompok burung.

وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَآ اَرَى الْهُدْهُدَۖ اَمْ كَانَ مِنَ الْغَاۤىِٕبِيْنَ

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? - Quran Surah An Naml [27] : 20

Dari ayat ini kita dapat mengambil semangat manajemen didalam Al Quran. Inilah yang Saya namakan #QuranicManagement.

Berikut beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran.

1. Urgensi Pemeriksaan dalam Manajemen.

Salah satu semangat dalam ayat ini adalah semangat pemeriksaan. Salah satu yang membuat lemah sebuah organisasi bisnis adalah lemahnya pemeriksaan atas sumber daya yang ada.

Banyak pengusaha yang tidak sadar bahwa sangat banyak asset yang terbengkalai.

Banyak pebisnis yang tidak sadar bahwa proses bisnis nya mengalami kerugiaan. Tapi karena gak pernah diperiksa. Gak pernah dicek dengan fair. Akhirnya merasa OK dan merasa baik-baik saja. Karena masih ada cash nya.

Banyak pemimpin bisnis yang tidak sadar bahwa anggota organisasinya, karyawannya, tim nya, sudah melemah kerjanya. Performa gak pernah diperiksa. Capaian tiap orang tidak pernah ditelaah. Akhirnya semua karyawan bekerja dengan suka-suka. Yang ada cost perusahaan besar. Semua orang sekedar numpang hidup.

Maka belajar dari Nabi Sulaiman 'alaihissalam, para pebisnis harus tekun dalam pemeriksaan. Atau membangun sistem audit dan inspeksi yang mapan.

2. Memerhatikan semua Detil didalam Bisnis.

Burung Hud-Hud ini sejenis burung pelatuk. Ukurannya kecil. Dan satu burung Hud-Hud ini adalah salah satu bintang dari banyaknya varian dan jumlah binatang yang tunduk dibawah kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam.

Maka bayangkan saja bagaimana pemeriksaan ini bersifat mendetil. Sampai 1 burung pun tiada di barisan pun, Nabi Sulaiman menyadarinya. Artinya, pendekatan manajemen Kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam ini sangatlah detail.

Didalam proses bisnis, apapun bisnisnya,maka akan sangat banyak hal yang mendetail dan teramat halus.

Didalam copywriting, terkadang call to action terlupakan. Padahal itu hal yang sangat penting. Kehilangan 1 paragraf, pengaruhnya bisa besar pada sales.

Toko Anda kedatangan banyak tamu, tapi Anda tidak pernah menarik database pelanggan. Ini hal detail yang terlupakan.

Signboard restoran Anda redup, dari jauh terlihat gelap. Anda didalam restoran tidak sadar. Karena Anda gak memperhatikan detail.

Anda sibuk memesan kain, untuk produksi baju Anda, tetapi Anda lupa memesan kancing yang khusus ada brand nama merk Anda. Anda lupa memesan benang yang warna nya harmoni dengan kain yang Anda pesan.

Semua itu terkait dengan detil yang harus diperhatikan.

3. Tingginya posisi dan kemampuan menjejak ke lapangan.

Nabi Sulaiman 'alaihissalam adalah Presiden Direktur yang merangkap Komisaris dari seluruh kerajaan yang ia pimpin. Hampir seluruh sumber daya yang ada di bumi, baik jin, manusia, angin, binatang, tunduk pada Nabi.

Setinggi itulah posisi Nabi Sulaiman, namun sedetil itu pula lah pendekatan Nabi Sulaiman dalam menghelat Kerajaannya. 1 burung kecil hilang pun, Sulaiman mengetahuinya.

Didalam proses bisnis, terkadang tingginya posisi kita di hirarki bisnis membuat kita berjarak dengan lapangan.

Kita sebagai pemimpin bisnis mulai tidak mengontrol pembelian. Pengadaan yang didelegasikan tidak pernah kembali di review.

Kita sebagai pemimpin bisnis sudah mulai gak bisa mengontrol dapur di outlet-outlet yang ada. Kita mulai mengatasnamakan delegasi dan bersembunyi di balik istilah "terlalu detail untuk ukuran saya, bukan wilayah saya." Akhirnya bisnis babak belur.

Kita sebagai pucuk pimpinan teratas mulai melepas cengkraman ke lapangan. Kita terlalu melepas kekuatan eksekusi pada organisasi yang sebenarnya masih perlu untuk diawasi performanya.

Setidaknya itulah yang dapat kita ambil pelajarannya dari ayat 20 An Naml ini. Guna mendalami pengajaran yang ada, Saya telah menyiapkan rekaman audio terkait tulisan ini yang Saya akan upload besok Ahad, 23 Juni pukul 16.00 di grup WA Audio.

Bagi Sahabat yang belum bergabung ke grup Audio Kang Rendy, silakan join ke Grup WA Audio Kang Rendy dengan mengetik *Join Grup WA Audio* kirim WA ke 085220000122.

Dalam audio track yang diupload ke esokan hari, Saya akan menambahkan 2 poin pengajaran yang dapat kita ambil hikmahnya dari ayat diatas.

Semoga dapat mewarnai pemahaman Anda terhadap Al Quran, dan dapat memberikan sudut pandang baru bahwa Al Quran adalah sebaik-baik sumber pengajaran.

Rendy Saputra Al Banjari
Guru Ngaji

********

_Silakan forward tulisan ini ke linimasa Anda, atau sahabat terkasih Anda._

_Bagi yang ingin berlangganan tulisan bisnis Kang Rendy, silakan klik ---> http://bit.ly/gabungkrbn , terima kasih_

Business NotesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora