Transaction Formula

17 0 0
                                    

*

_oleh : Rendy Saputra_

*Subscribe* >> http://bit.ly/gabungkrbn

**********

Akar dari proses bisnis adalah transaksi. Maka tak heran jika ada yang mengatakan, selama proses yang lain amburadul, tetapi masih ada transaksi, maka bisnis Anda tetap selamat. Sebaliknya, sebaik apapun proses pembelian, produksi, marketing, finance, pengelolaan manusia, jika Anda gagal menghasilkan transaksi, maka semua itu tidak ada artinya.

Bahasan ini bukan berarti saya tidak mementingkan proses yang lain. Tulisan ini saya fokuskan kepada mereka yang ingin memulai untuk berbisnis. Dan langkah paling awal dari berbisnis adalah menghasilkan transaksi. Sehingga hati dan fikiran bisa berfokus pada transaksi terlebih dahulu. Karena Saya yakin, sahabat start up pasti memiliki energi yang terbatas.

Tulisan ini Saya hadirkan agar para pebisnis pemula mampu memahami transaksi secara menyeluruh namun tetap sederhana. Simple tapi deep. Hehehehe..

*****

Substansi Transaksi
Saya tidak memakai terminologi dalam kamus. Saya lebih senang menjelaskan transaksi dengan bahasa Saya sendiri. Jadi definisi ini bisa benar namun bisa juga salah.

Bagi Saya, transaksi itu pertemuan antara 3 hal penting : Produk, Customer dan Channel.

Jadi, ada seseorang yang ketemu dengan sesuatu yang dia butuhkan. Dan pertemuan tersebut terjadi di sebuah kanal yang mempertemukan mereka. Maka ketiganya harus ada dan bertemu.

Ada seseorang yang lapar, dia ingin ayam goreng. Waktu dia turun istirahat makan siang, dia melihat ada restoran cepat saji ayam goreng. Isi dompetnya cukup untuk beli ayam goreng. Maka transaksi terjadi.

Berbeda jika dia ingin ayam goreng namun ayam gorengnya gak ada.

Atau jika ada yang jual ayam goreng, namun belum ada yang kepengen ayam goreng.

Atau jika ada yang kepengen, namun gak punya uang.

Atau jika ada yang pengen ayam goreng dan ada yang jual ayam goreng, namun keduanya tidak bertemu.

Transaksi sama-sama tidak terjadi.

Cerita diatas mungkin sederhana, tapi filosofi diatas difikirkan keras oleh McD dan KFC. Keduanya pernah punya masalah di kanal distribusi. Untuk "menyerang" orang yang lapar, mereka harus membuka gerai dimana-mana. Dan itu berarti biaya yang besar.

Lalu mereka faham rumus ini : channel! Lahirlah sebuah kanal baru bernama Delivery Integrated Systems. 14045 dan 14042 menjadi nomor pertolongan pertama pada kelaparan.

Kedua gerai ayam cepat saji tersebut merevolusi kanal mereka. Gerai hanya dijadikan sebagai terminal pengadaan ayam. Mereka membangun konsep gerai yang tidak terlalu luas, karena memang mereka tidak merencanakan dine in.

Mereka juga tidak lagi berfokus pada gerai-gerai di mall-mall dengan traffic tinggi. Fikiran mereka sekarang adalah bagaimana menjangkau semua area. Sehingga, dimana pun ada orang kepengen Ayam, mereka bisa antar dengan cepat. Maka kuncinya ada pada persebaran gerai.

Ini terbukti dari gerai-gerai baru McD yang hanya 1 lantai dan relatif kecil. Namun motor delivery mereka berderet. Bagi saya ini adalah simbol dari strategi perang yang berubah. Gerai pun berbahasa, dari yang semula kanal dine in, menjadi kanal delivery.

Hehehe.. sorry saya sok tahu... namanya juga analis.

*****

Maka, iseng-iseng Saya membuat formula transaksi. Terinspirasi oleh Einstein yang melegenda, semoga formula ini juga melegenda :

Business NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang