Part 3

3.9K 370 87
                                    

Semua karakter disini milik Masashi Kishimoto Sensei.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***

Malam itu Sarada sudah selesai memasak untuk makan malam. Ini sudah menjadi rutinitas nya semenjak menjadi istri Boruto. Ia juga tidak habis pikir, mengapa harus melakukan ini semua meskipun berakhir dengan Boruto yang tidak pernah menyentuh sekalipun makanan yang sudah ia masak dengan susah payah.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Sepertinya hari ini Boruto pasti lembur lagi seperti biasanya dan akan pulang pukul dua belas malam. Tidakkah pria itu merasa lelah sedikit saja? Ataukah pria itu sengaja memilih lembur untuk menghindar dari Sarada? Lalu dia harus bagaimana? Haruskah gadis itu bersikap lebih tegas lagi pada suaminya itu? Banyak sekali pertanyaan yang ada dalam pikirannya.

Hubungannya dengan Boruto benar-benar tidak ada kemajuan sama sekali. Jika terus seperti ini sampai bulan-bulan berikutnya, kejadian sesuai alur cerita novel The Sun pasti akan menjadi kenyataan lagi. Sumire akan lebih mudah untuk mendapatkan Boruto, apalagi mengingat jika gadis itu bekerja sebagai sekrestarisnya. Kesempatannya sudah terbuka lebar sejak awal.

Ketika Sarada sedang bergelut dengan batinnya, Boruto ternyata datang dengan penampilan baju kantor dan wajah tampannya yang terlihat kusut. Rambut kuningnya juga terlihat acak-acakan, tidak rapi seperti saat berangkat kerja tadi.

"Aku pikir kau akan lembur lagi malam ini," ucap Sarada berbasa-basi. iris onyx nya bertemu pandang dengan iris biru yang membuatnya takluk itu.

"Hn, aku ingin beristirahat," balas Boruto datar. Ia melenggang begitu saja melewati Sarada untuk langsung menuju ke kamarnya.

Sarada mengekor, ikut masuk ke dalam kamar Boruto, kamar yang seharusnya di tiduri oleh mereka berdua. Disana tampak pria itu sedang melepaskan dasi dan kemeja nya.

"Kau mau langsung tidur?"

"Ya."

"Aku sudah memasak. Setidaknya makanlah dulu, baru kau beristirahat."

Boruto tidak menyahut dan malah mengacuhkannya dengan fokus mencari baju ganti di lemari. Kedua tangan Sarada tanpa sadar terkepal sempurna, pria itu benar-benar menguji kesabarannya selama ini.

Tidakkah laki-laki itu sedikit menghargai keberadaan dirinya di rumah ini?

"Ma-makanlah dulu, aku akan menunggumu di meja makan," ucap Sarada lagi masih mencoba untuk bersabar.

Namun, sekali lagi tidak ada respon dari Boruto.

Sarada memejamkan kedua matanya, entah kenapa emosi dalam dirinya mendadak berada di ubun-ubun. "Kau tidak menjawab. Apa kau bisu? Gunakan mulutmu itu untuk menjawab, bodoh!" kata Sarada kali ini dengan nada membentak.

Oh Kami-sama, dia tidak bersalah kan karena baru saja menyebut suaminya itu bodoh. Batin Sarada dalam hati.

Sarada masih diam mematung, menanti Boruto yang sepertinya cukup terkejut karena mendengar gadis itu itu mengatai nya bodoh.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Where stories live. Discover now