Part 21

3.9K 270 166
                                    


Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading 

***

Naruto menghembuskan nafas lelah, menyandarkan punggungnya pada kursi sembari memijat pelipisnya yang sedikit terasa pusing. Pekerjaan di kantor cukup menguras pikiran dan tenaganya akhir-akhir ini. Dia memang tengah menggantikan pekerjaan Boruto di kantor Uzumaki sementara selama anak nya itu pergi bulan madu bersama Sarada.

Pandangan mata Naruto lalu tidak sengaja beralih pada dua figura foto yang terpasang di atas meja kerja. Salah satu dari foto tersebut adalah foto keluarga kecilnya yang ditambah Kawaki. Kedua sudut bibir nya refleks tertarik membentuk sebuah senyuman tipis.

Naruto tentu tahu bagaimana sifat Boruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto tentu tahu bagaimana sifat Boruto. Anak itu cukup tertutup akan perasaannya, tapi tidak bisa dipungkiri bila kasih sayang dan kelembutan Hinata juga menurun pada anaknya yang satu ini. Terbukti bagaimana dia masih sudi memajang foto keluarga di ruang kerja nya meski Boruto sendiri selalu bilang membenci keluarga mereka yang tidak lagi utuh seperti dulu.

Mata safir biru itu berubah jadi menyendu dengan jari telunjuknya mengusap pelan tepat pada foto almarhum sang istri.

"Hinata, waktu sudah berlalu begitu cepat. Kawaki, Boruto dan Himawari kini sudah beranjak dewasa. Boruto juga sudah menikah dengan Sarada. Bahkan anak kita yang satu ini telah menjadi seorang suami sekarang. Kau melihatnya dari atas sana, bukan? Kau sudah membesarkan mereka dengan sangat baik, sayang."

Naruto berbicara sendiri masih betah menatap foto Hinata yang sedang tersenyum manis. Seolah-olah dirinya saat ini sedang berkomunikasi dengan istrinya yang sudah meninggal itu.

"Sayang, aku sangat menyesal. Andai saja aku lebih mengerti dan tidak bersikap egois, mungkinkah kau masih tetap disini sekarang?"

Suara Naruto terdengar bergetar. Ia mencoba untuk menahan tangis nya yang hendak pecah. Deru nafasnya juga mendadak sesak begitu mengingat kesalahannya pada Hinata. Bahkan sudah bertahun-tahun lamanya, perasaan bersalah sekaligus menyesal itu masih ada dan bersemayam di lubuk hatinya yang paling dalam. Kepergian Hinata menjadi pukulan telak untuk hidup nya.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang