Part 10

4.2K 373 123
                                    

Btw, di dalam cerita ini jika ada kata-kata kekerasan atau adegan dewasa, di mohon kebijakannya untuk di bawah umur jangan meniru apalagi sampai di praktekkan.

Sejak awal cerita ini genre nya 18+
Mohon para pembaca untuk memilih bacaan dengan bijak 🙏

***

Semua karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto sensei.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Esok harinya, Sarada benar-benar pulang dengan di antar Kawaki. Naruto sempat menyuruhnya untuk tinggal lebih lama disana, namun karena Sarada tidak ingin mendapatkan kemarahan dari Boruto lagi, ia berusaha menolak secara halus tawaran dari sang ayah mertuanya itu.

Saat tiba dirumahnya, Sarada hanya disambut oleh Bibi Ayame. Sedangkan Boruto, pria itu masih berada di kantor saat itu.

Ketika malam tiba, seperti kebiasaan lamanya Sarada menanti kepulangan Boruto dari kantor. Sambil menahan kantuknya Sarada terus menunggu, hingga pukul satu malam barulah Boruto pulang.

Ketika Sarada menyambut kepulangan Boruto, pria itu malah melengos melewatinya begitu saja dan langsung masuk ke dalam ruang kerjanya.

Boruto benar-benar marah dan menghukumnya dengan mengabaikan keberadaan Sarada dan itu terus berlanjut sampai tiga hari lamanya.

Bagi Sarada, kebungkaman pria itu bahkan lebih menyakitkan daripada dibentak seperti kejadian tempo hari.

Hubungan mereka seperti kembali sejak awal. Tidak saling menyapa, tidak saling berbicara, Boruto acuh dan dirinya yang hanya bisa menangis.

Rasanya dia ingin memaki Boruto karena sudah tidak tahan dengan siksaan yang laki-laki itu berikan kepada batinnya. Selama ini ia bertanya-tanya, Letak kesalahannya itu dimana sih? Seharusnya kan Sarada yang marah pada Boruto?

Hari ini sudah terhitung menjadi lima hari sejak Boruto mendiamkannya.

Saat itu Sarada bangun pagi-pagi sekali dan menyibukkan diri di dalam dapur. Entah kenapa hari ini ia ingin memasak sendiri, setelah sekian lama tidak bisa beraktifitas secara penuh karena duduk di atas kursi roda. Ia kembali mengandalkan tongkat siku untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, dia memasak tanpa merasa terganggu.

Tangan mungilnya bergerak lincah saat memotong bahan-bahan untuk membuat sup miso. Kali ini dia membuat sup miso dalam porsi sedikit, hanya untuk dirinya sendiri. Toh Boruto juga tidak akan sarapan pagi.

Boruto memang masih tidur di ruang kerja nya, seperti biasa setelah pulang dari kerja lembur, pria itu langsung mengurung diri di dalam sana.

Sarada sengaja tidak membangunkannya, biarkan saja dia terlambat pergi ke kantor. Itu bukan urusannya. Lagipula pria itu juga biasanya bangun dengan sendirinya tanpa perlu ia bangunkan.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan lebih. Namun sampai sekarang eksistensi Boruto keluar dari dalam kamar berpakaian kantoran sama sekali tidak ada. Sarada cukup heran, biasanya pria itu tidak pernah terlambat sampai selama ini.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Where stories live. Discover now