chapter 1

2.5K 88 5
                                    


Ff baru dengan segara keburukan yang ada. Siapkan kantung muntah kalo mau baca. Tidak menyediakan ambulance bila kalian yang membaca pingsan jadi...

Oke oke saya langsung mulai aja

Seorang anak dengan surai coklat dan kacamata berframe hitam sedang asyik menulis di secarik kertas. Dilihat dari tatapanya yg suram, ia sangat antusias sekali. Anak itu tersenyum tipis - hampir tak terlihat karena benar banar tipis - menatap kertas itu.

Seorang bocah seumuranya mendatangi dia menepuk bahu bocah itu.

"Hai Rikuto kau sedang apa ?"

DEG !!

Jantung bocah yang bernama rikuto tadi hampir kehilangan masa kerjanya.

"Bu-bukan apa apa " katan dirinya sambil menyembunyikan (baca: meremas) kertas yang tadi ia tulis

"Kau bohong ! Lihat kau tulis apa !" Bocah itu memaksa melihat kertas itu. Rikuto berusaha menghindar gapaian tangan bocah yang sok akrab dan mengaku teman rikuto.

Padahal ia kan tak pernah pubya teman dari dulu.

Finally bocah itu menyikut perut rikuto keras. Rikuto mengaduh kesakitan. Tanganya yang tadi menggegam kertas itu mulai melonggar. Bocah sialan keparat itu merebut kertas itu

"Kau itu menyebalkan sekali. Rasakan ... kau sih... coba klo kau kasih daritadi aku kan tak perlu menyikutmu. Memang isinya apa sih..."

Bocah keparat itu mulai membaca kertas itu.

'Akira-kun sangat tampan dia baik hati'

' senyum Akira-kun sangat manis aku tak bisa melupakannya'

'Akira-kun adalah orang baik'

'Aku menyukai akira kun aku mencintai akira kun'

'Aku ingin jadi pacar akira kun '

Bocah itu membaca keras keras isi kertas itu. Nada membaca mulai menjijikan mulai di bagian "aku menyukai akira kun aku mencintai akira kun"

Rikuto merasa dunia membencinya.

Semua orang menatap dirinya kemudian mengketawai dirinya. Mengatai dirinya dengan kata kata buruk dan rendah.

"Aku tak tau ternyata kau seorang gay... menjijikan sekali" kata bocah itu.

"Hai Akira !!! Rikuto tadi bilang ingin jadi pacar mu, kau menerimanya ?" Teriak bocah itu kepada seorang laki laki yang duduk di depan dengan surai hitam. Matanya menatap jijik Rikuto.

"Menjijikan sekali. Aku bukan gay. Gay adalah makhluk rendah. Dan aku bukan makhluk rendah seprtimu ."

Rikuto merasa dunia dan tuhan benar benar membencinya.

~(>0<)~

"Dasar menjijikan ! Mati saja kau !"

Tendang,pukul,jambak

"Sampah ! Makhluk rendahan ! Buat apa kau ada di dunia ini"

Sikut, tampar, jotos

"Harusnya kau ada di tempat pembuangan sampah bukan disini !"

TENG ! TENG ! TENG !

"Cih, belnya sudah bunyi ! Ayo balik kekelas"

5 orang yang tadi sedang asyik membuat babak belur Rikuto mulai meninggalkan Rikuto.

Rikuto mengerang pelan. Pipi dan seluruh tubuhnya berbalut luka. Ia bangun dan berjalan tertatih tatih menuju ruang kesehatan.

Semua menatapnya dengan pandangan mata jijik. Rikuto sudah biasa. Dari kecil ia sudah seperti itu.

my sweet wolf slave (DISCONTINUE)Where stories live. Discover now