chapter 8

1K 62 12
                                    


.

Oke enjoy my ff and review, sy tunggu kritik sm saran.

Enjoy or back ?

            Rikuto menguap. Sejak kejadian tidur di rumah akira, ia tidak bisa mendapatkan malam yang baik untuk mengistirahatkan badanya.

Sudah seminggu pasca kerja kebut 6 malam mengerjakan dokumen yang di berikan akira. Kehidupan dihina dan menjadi budak akira tak ada perubahan.

Kini seorang rikuto sedang menatap sebuah papan tulis berisi rumus fisika panjang bagai rel kereta api dengan pangkat yang menggunung.

Pintu terketuk, seorang pria berwajah tampan menjabat sebagai ketua kelas dan ketua OSIS masuk dengan selembar kertas ditangan. Sebuah pemandangan segar untuk para cewek yang suram mengingat pelajaran yg kini dipelajari di kelasnya adalah fisika.

"Sensei, minna-san sumimasen mengganggu pelajaranya." Senyum manis yang ia tebarkan membuat semu terciprat di pipi semua perempuan.

Satu orang laki laki yang sedikit belok-atau memang sudah belok kini juga ketularan ngeblush. Siapa lagi kalau bukan rikuto ?

Akira menatap nya jijik, rikuto menelungkuplan kepalanya.

" sebentar lagi sekolah akan mengadakan festival untuk hari jadi sekolah yang ke-25  Harap minna-san mendapatkan ide untuk stand yang akan di lakukan di kelas ini."

Beda dengan mendengar celotehan sejarah yang membuat mengantuk atau rumus matematika yang membuat otak mu mati, penjelasan yang diutarakan akira membuat semua warga kelas tersenyum berseri dengan background bunga berjatuhan.

Rikuto berjengit ngeri, akira menatapnya tajam.

"Serahkan proposal yang akan minna buat dikelas ini apa pada saya selaku ketua OSIS paling lama seminggu, saya tunggu."

Tersenyum lagi akira membungkuk kemudian permisi meninggalkan kelas untuk memberitahukan kelas lainya tentang program festival.

Diabetes menyerang warga perempuan di kelas rikuto akibat senyum manis dan keren akira.

~[¤v¤]~

Kelas 11-3 sebuah kelas yang dihuni oleh seorang pria yang populer yang membuat warga sekelas merasa beruntung sekelas dengan pria populer itu.

Kelas 11-3 adalah kelas akira.

Dan sekarang kelas itu akan berencana membuat  maid and butler cafe dengan tema cerita dongeng.

Semua ikut serta dalam pembuatan cafe tak terkecuali rikuto. Dan ia tau sekarang ia akan menjadi budak dadakan secara tidak langsung.

Kelas 11-3 complete dengan pria populer juga budak penurut.

"Sampah, ambil tolong ambilkan tumpukan kardus itu."

"Oi, manusia ga guna bawa tumpukan kursi ke gudang."

"Oi riku ! Tuli ! Aku memanggil mu ! Ambil 3 tangga di gudang olahraga! "

Rikuto hanya bisa menggangguk dan menurut. Yang penting dirinya tak di siksa itu sudah baik.

Saat rikuto sedang sibuk memotong pola di kardus yang tebalnya nggak bisa diampuni, seorang perempuan mendatanginya dengan kotak berwarna ungu di tanganya. Perempuan itu jongkok kemudian mengulurkan kotak itu.

"Masukan tangan mu ke dalam kotak ini. Kemudian ambil undiannya. Ini untuk menentukan kau jadi butler atau maid atau....... jadi budak seperti biasa, ne ?"

Rikuto memasukan tanganya ke dalam kotak kemudian meraba gulungan gulungan kertas. 5 detik kemudian rikuto telapak tangan nya kini sudah mengenggam gulungan yang ia pilih.

my sweet wolf slave (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang