chapter 5

1K 60 1
                                    

HAI minna !! leo kembali dgn ff freak nan gaje ini.

Jangan read kalo nggak suka

Rikuto memakai pakaian yang diberikan akira. Entah kenapa kebesaran, padahal baru pakai kemeja. Rikuto mengambil celana yg diberikan akira. Saat memakainya....

Srut....

"Kebesaran...."

Akira melongo. Sebenarnya disini ia yang benar benar kurus atau akira yang benar benar besar sih ?

Akhirnya ia tak jadi memakai celana toh kemejanya panjangnya sepaha. Cukup menutup kelaminya.

Rikuto juga sudah siap untuk menerima bnyak hinaan dari master nya.

Rikuto berjalan ke dapur kemudian membuka kulkas.

Meskipun rumahnya berantakan kulkasnya cukup berisi dan lumayan rapi. Padahal rikuto kira kulkasnya bkal kosong karena akira pasti tak akan pernah berada di rumah. Mengingat aktivitas akira yang sibuk dan cukup menyita waktu nya untuk beristirahat dirumah.

Rikuto mengambil kemesan cokelat bubuk untuk minuman dan menuangnya ke cangkir. Menuang air hangat untuk menyeduh. Setelah itu selesai membuat cokelat panas ia mengambil telur.

"Klo omurice akira-san mau tidak ya....?"

Setelah sedikit pertimbangan akhirnya ia tetap memutuskan untuk memasak omurice.

~('-'

Akira keluar sambil mengusap rambut cokelatnya yang setengah basah menuju kering.

Aroma wangi masakan tercium membuat akira tergoda untuk melihat apa yang dimasak budak manisnya-bukan,maksudnya budak sialannya.

Akira berjalan menuju dapur. Ia melihat rikuto yg sedang sibuk dengan masakannya. Akira mendekati nya.

"Masak apa ?"

Rikuto yang mearasakan napas akira di dekatnya langsung menoleh cepat cepat.

"HW-Hwaa ! A-akira san... ku kira siapa. A-ku memasak omurice."

"Hoo..." akira ber-hooo ria

"Akira-san tak keberatan kan ?"

"Asal higenis dan tak berbahaya bagi kesehatan juga rasanya tak mengerikan aku terima."

Akira menatap rikuto sebentar dari atas sampai bawah. Rikuto yg merasa dilihati mulai siap siap dgn segala makian akira seperti :

"Kenapa kau tak pakai celana ? Mau pamer tubuh ? Tubuh macam sampah mau dipamerkan apanya,huh ?"

Atau

"Kau mau menggodaku,huh ? Kau kira terangsang dgn tubuh budak mu ?"

Atau

"Kau mau menjual tubuhmu,huh ? Kau kira tubuhmu ada harganya ? Ada harganya juga aku tak berminat "

- dan segala macam hinaan lainya.

"Kenapa kau tak pakai celana ?"tanya akira.

EH ? tunggu ! Cuma itu ?

Kenapa akira tak menghinannya. Bukanya rikuto suka dihina dan menerima semua hinaan sesakit apapun dari akira,bukan itu.

Itu bukan seperti image akira yang suka dan senang mencaci dirinya dengan kata kata diluar akal sehat seorang manusia.

Kalau di luar akal sehat iblis sih itu pasti bkn apa apa.

Apa jangan jangan akira benar benar....

Terangsang ?

Nggak mungkin ! Sampai dunia kiamat pun mana mungkin akira bisa baik pada dirinya ?!

my sweet wolf slave (DISCONTINUE)Where stories live. Discover now