chapter 10

1.2K 74 7
                                    

UN bentar lagi *gila*

Calm y teman untuk tunggu upate cerita sy

Khususnya untuk para teman yg sy minta comment tpi sy ga bles komen. Maaffff bgt....  server XL itu nggak pernah bisa selangkah lebih cepat hanya selangkah lebih maju harganya no kualitasnya

Menjauhlah sebelum membaca, doa dulu supaya nggak dosa, trus siapin 121 klo tiba tiba ada gejala kesehatan yang tidak diiinginkan mulai timbul.

('-'/

       Akira menatap remote AC yang menunjukkan suhu terendah diruangan itu, 16 . Angka terkecil dari suhu AC. Menggerutu sambil menggumam kata kata tidak jelas ia mengipas-ngipaskan tangan kirinya.

Akira yakin mungkin ada yng salah dengan seluruh AC di rumahnya.

"Akira-san...." panggil seorang pria dengan suara pelan bergetar karena takut, tak menatap dirinya.

Yang dipanggil menatap pria berwujud siluman itu dengan tatapan sebal. Sungguh ia benar benar dilanda badmood mengerikan. Tubuhnya daritadi berkeringat dan panas.

"Apa ?"

"Boleh aku pulang ? Itu... ngg... semua pekerjaan sudah selesai jadi..."  Kedua telinga pria yang berwujud telinga rubah itu sedikit bergerak. 3 ekornya sedikit berkibas pelan. Pipi pria itu sesikit bersemu.

Akira menatap pria yang dari tadi dideskripsikan sebagai siluman atau lebih tepatnya setengah siluman rubah dengan nama Rikuto, pria yang kini jadi budak akibat ancaman.

Akira menelan ludah berat. Mengutuk tubuhnya karena semakin lama semakin tidak enak setelah melihat pria setengah siluman didepanya. Bentuk tubuh, wajah serta suara manis-

Sial, dirinya benar-benar kerasukan sesuatu.

"Akira-san ? Kau mendengarku ?" Tangan nya melambai didepan mata nya. Akira mengerjapkan matanya kemudian menggeleng.

"Oh.... oke kau boleh pulang." Rikuto membungkuk kemudian berjalan menuju pintu, membukanya kemudian keluar dari rumahnya.

Akira mengacak-ngacak rambutnya berantakan. Berjalan menuju kamar tapi langkahnya terhenti pada kalender yang tergantung pada dinding dekat televisi.

Matanya melebar, umpatan kesal keluar lagi dimulutnya. Sekarang ia tau sebab dirinya terus kepanasan dan berkeringat.

Ia melanjutkan langkahnya ke kamar melihat jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Sedikit berharap tubuhnya membaik untuk esok hari. Karena besok ia yakin ia tidak akan bisa santai.

L(._.

"Kyaaaa akira-samaaa !!! " kaum hawa berteriak dan menyorakan nama sang majikan yang dari tadi hanya bisa senyum manis sambil melayani pelanggan memesan makanan. Rikuto menghela napas.

Pagi hari datang kesekolah dirinya langsung ditarik paksa oleh Yanami dan yuki ke tempat sepi. Saat itu Rikuto benar benar seperti menjadi korban pemerkosaan, karena memang tiba tiba pakaian dilepas paksa.

Rikuto menjerit seperti perempuan hampir kelepasan buka wujud jadi siluman tapi berhenti ketika Yuki melempar kostum maid Alice. Rikuto sweatdropp tapi sedikit bersyukur dia ternyata tidak diperkosa hanya disuruh ganti pakaian.

Tapi setelah berganti baju tanganya digenggam erat oleh Yanami kemudian wajahnya dibedaki dan bibirnya seperti diberi lapisan lembab beraroma strawberi. Kacamatanya dilepas, kemudian matanya diberikan suatu benda yang mengganjal.

Dirinya bertanya dengan suara bergetar ketakutan, ia benar benar takut dengan benda yang ada di bola matanya itu merusak matanya, tapi si perempuan yang memakaikan benda itu mengatainya manusia miskin tak berduit.

my sweet wolf slave (DISCONTINUE)Where stories live. Discover now