Samudra Tanpa Batas dan Kita yang Sebatas

17 0 0
                                    

Harap samudra pada awan-awan yang melayang bergumul diatasnya hanyalah ingin pada hujan yang tulus. Membasahi wajah samudra, memberi nyawa bagi para ombak untuk kembali berlari. Harap samudra pada awan tak pernah lebih dari apa yang awan mampu beri padanya. Saling bertukar cerita, berdialog tentang hujan, tentang kehilangan.

Awan kelak akan menghilang. Entah karena terbawa angin, entah karena habis menjadi hujan. Walau begitu, samudra mengerti. Sebagian dari kebaikan dirinya akan kembali menjadi awan. Ia dan awan akan kembali dipertemukan. Kembali menjadi satu kesatuan cerita panjang tanpa akhir.

Aku mencoba menenangkanmu dari rencana pergi. Aku coba jelaskan jika ini bisa saja hanya emosi sesaatmu yang menguras banyak jernih pikiran. Kita telah lama bersama, banyak sedih gembira kita terima. Mimpi pernikahan, nama anak pertama, daftar lokasi liburan sering terucap di bibir. Bukan begini seharusnya sepasang kekasih yang pernah berbahagia berakhir.

Kita tengah ada dalam kejenuhan. Aku mencoba bertahan, kau tak lagi mampu menahan. Kita pernah ada dalam harap-harap yang tak pernah lebih dari mampu kita. Bersama pernah membuat kita saling menyambut janji dan rasa yang dibungkus dengan lembar cerita, berpita kata cinta. K.i.t.a pernah jadi empat aksara yang menjadi awal kisah. Tempat bagi rindu dan rangkul terukir, yang disemogakan tidak akan pernah berakhir.

Jemari basah samudra membelai lembut wajah pantai. Garis-garis senyum tergurat pada pasir, hati terdalam pantai perlahan berdesir. Canda dari gulungan ombak-ombak mungil, bersusun, berirama. Menyentuh jemari kaki kita yang sekarang berdiri berjauhan. Bunyi-bunyi ombak menenangkan. Tapi tak cukup untuk menenangkan pikiranmu yang bersikeras ingin melepas ikatan.

Seperti samudra yang menaruh sepakat untuk setia pada tiap napas ombak. Kita berdua pernah sepakat bahwa kita adalah sepasang napas yang telah berhenti dari pencarian. Tapi hari ini, agaknya akan jadi hari dimana kita akan sama-sama kembali mencari. Mencari untuk tidak lagi saling menemukan.

Baca tulisanku yang lain juga di sini:

Instagram/twitter : fajaresokhari

Fajar Esok HariWhere stories live. Discover now