Anxious

100 10 6
                                    







Happy reading
💜💜





'Let ur faith be bigger
than ur fear'







Jiwon melihat sekeliling rasa takut , bingung dan gelisah bercampur menjadi satu , ia tak tau sedang berada di mana semua begitu gelap ,ia sendirian di tengah kegelapan yg sudah muncul saat waktu terang tlah berakhir , di tengah kebingungan yg melanda ia bisa menyimpulkan satu hal bahwa ia sedang berada di tengah hutan krna bnyak pepohonan menjulang tinggi berjejer, sahutan burung2 malam membuat bulu kuduknya meremang, suara jangkrik dan binatang amfibi berdengung begitu nyaring disekitarnya  ,  ia terus berjalan menyusuri jalan setapak yg dia tak tahu akan membawanya kemana

"Dimana ini? Ucapnya pada diri sendiri krna tak ada seorg pun bisa ia tanya tak ada rumah atau pedesaan di sekitar tempat itu
Lama ia berjalan tapi tak juga menemukan apapun

Tap! Tap!

namun samar2 ia mendengar langkah kaki seseorg seperti mengikutinya , saat ia berhenti suara langkah itu juga berhenti ,jiwon memutuskan melihat kebelakang , matanya membulat sempurna kala melihat sosok bayangan hitam berdiri beberapa langkah , ketakutan semakin menyerangnya saat ia tanpa sengaja melihat bayangan itu membawa pisau di tangan kirinya  tanpa berpikir panjang lgi jiwon berbalik dan berlari kencang dan bayangan itu juga ikut mengerjarnya hingga akhirnya ia menemukan sebuah rumah bertingkat dua dan memutuskan masuk kedlm rumah itu dan langsung menutupnya dg tergesa-gesa , buru nafas nya terengah2 dan cucuran keringat memenuhi pelipisnya , setelah berhasil menetralkan debaran jantunya ia berkeliling melihat setiap sudut rumah itu

"Halllooo apa ada orang??" teriaknya mencari sang pemilik rumah
dg sedikit pencahayaan ia berjalan di rumah bernuansa klasik itu membawa langkah nya pada sebuah pintu seperti sebuah kamar dg gerakan pelan ia membuka pintu itu , matanya menyipit untuk melihat sesuatu yg berada beberapa meter di depannya ia melihat seseorg yg sangat mirip dirinya dari wajah hingga tubuhnya bhkan baju yg mereka gunakan pun sama, wanita itu duduk di sebuah kursi dg tubuh , kaki dan tangan terikat begitu kacau , ia melihat wajah itu di penuhi ruam biru begitu pucat dg mata terpejam dan  lemah seolah tak mampu bergerak barang sedikit saja ' apa ini? Jika aku di sini lalu siapa dia? Ap maksudnya? Diriku? Tapi....?
Pertanyaan demi pertanyaan terngiang di pikirannya dan kembali matanya menelisik semua bagian tubuh wanita itu ia terkejut krna terdapat noda merah besar yg ia nyakini sbg darah di bagian perut kiri dari wanita yg mirip dirinya itu dan bayangan hitam yg mengejar jiwon di hutan tadi tiba2 sja tlah berdiri di samping wanita itu dg pisau yg sudah berlumuran darah, jiwon tidak bisa melihat wajahnya krna ia memakai topeng
namun Tiba tiba... bayangan itu berlari kearahnya dg ujung pisau yg menghadap ke depan

"Akhhh!!!!....

"HAH! HAH! HAH!
Jiwon terbangun dg suara nafas yg terengah2 , keningnya di penuhi keringat , ia meraba-raba wajah hingga tubuhnya melihat sekelilingnya dg wajah bingung ternyata ia hnya bermimpi tapi mimpi itu terasa sangat nyata ia mengusap wajahnya dan menepuk kedua pipinya untuk menyadarkan dirinya kembali ke dunia nyata , jiwon mengambil ponselnya dan melihat wktu yg menunjukan pukul 17.15 , ia menghela nafas dan meletakan ponselnya di atas nakas

"Mungkin krna efek tidur siang terlalu lama" pikirnya tentang mimpi yg baru saja ia dapat
Ia bergegas bangun dan membersihkan diri







Kediaman keluarga kim sepertinya sedang menikmati family time mereka terlihat nyonya dan tuan kim sedang asik menonton siaran televisi dg posisi saling merangkul dan jangan lupakan dg soekjin yg juga duduk santai di samping mereka dg snack yg tak henti2nya ia lahap penuh di mulutnya , keluarga yg begitu harmonis begitulah kata yg akan terucap bagi seseorg yg melihat pemandangan hangat itu , memiliki putra-putri yg sukses berkarier dan orang tua yg selalu mendukung mimpi sang anak , tak luput rasa syukur dg apa yg mereka miliki, orang tua Kim twin sangat menyayangi  mereka tak pernah ad kasih sayang yg lebih sepihak , mereka memperlakukannya dg sama , jiwon yg baru sja turun dari kamarnya melihat pemandangan orang tuanya dan jin begitu terharu krna ia sangat merindukan momen kebersamaan mereka sbg keluarga

Blue and GreyWhere stories live. Discover now