REYNARA-18

10.9K 922 37
                                    

HOLLA READERS

JANGAN LUPA KLIK BINTANG SEBELUM MEMBACA PART INI YA.

-Happy Reading-

Hari yang ditunggu oleh seluruh siswa kelas XII Allegraxa telah tiba. Dimana hari ini, mereka semua akan menjalani camping di sebuah puncak yang memakan waktu tiga jam dari tempat tinggalnya.

Satu hal menggambarkan suasana pemandangan pegunungan di sekelilingnya, dengan banyaknya pepohonan besar di sekitar. Sungguh sangat indah. Kiara begitu takjub melihat hamparan pohon besar yang banyak dan lebat.

"Kiara? Lo masih kuat? Perjalanan kita lima menit lagi sampai kata Bu Guru."

Kiara menoleh kala mendengar suara Zilla yang berkata demikian kepadanya. "Gue udah biasa jalan kaki, gak capek kok. Lagian cuma gini doang, La."

Perbincangan kedua gadis itu tidak luput dari pandangan seseorang yang mengamati mereka, dari jarak kurang dari lima meter. Seseorang yang tak lain adalah Rey. Kini Pemuda itu bersama teman-temannya juga, mengingat kelas Kiara dan Rey bersebelahan. Maka dari itu, posisi barisan mereka pun berdekatan.

"Nunduk Rey, kesandung mampus lo. Fokus amat ngelihat Kiara." Alvion menyenggol lengan sahabatnya itu. Rey yang mendengarnya berdecak pelan, tidak menggubris perkataan Alvion.

"Biasa, takut tunangannya kenapa-kenapa." celetuk Raka.

"Ngomong apa sih, gak jelas lo pada." sahut Rey berjalan lebih cepat mendahului teman-temannya. Pria itu mempercepat langkahnya menyalip beberapa teman kelasnya, hingga kini berada tepat di belakang barisan ke empat gadis yang berjalan beriringan.

"Buset dah, beneran bucin tuh anak." sarkas Alvion menggeleng-gelengkan kepalanya heran mengamati tingkah Rey. "Giliran kita disuruh bawa tenda segede ini, dia cuma bawa ranselnya doang."

"Tenda juga buat bersama kali!" celetuk Davin yang akhirnya bersuara.

Berbeda dengan Kiara yang sebenarnya merasa sedikit lelah, terlebih dirinya membawa tenda. Sebenarnya, Alexa sudah menawarkan diri untuk membawanya. Namun, Kiara tidak enak hati memberikannya kepada Alexa. Mau bagaimanapun, dirinya seorang leader yang tidak ingin di cap semena-mena dan mengandalkan orang lain selagi dirinya bisa.

Kiara tersentak kaget saat secara tiba-tiba seseorang menariknya kebelakang. Hingga membuat dirinya nyaris terpental. Matanya terbelalak kaget melihat sosok Rey yang berada di belakangnya.

"Rey, ngapain?"

"Jangan jauh-jauh dari gue."

Kiara yang mendengar itu mengerutkan keningnya. Berbanding dengan teman-temannya yang sudah heboh menggoda keduanya.

"Gila, Rey! Bisa-bisanya lo ngomong gitu di dekat kami yang jomblo!" Histeris Lia.

"Gak tau tempat banget." cibir Zilla sambil terkekeh.

Kiara hanya mampu tersenyum tipis menanggapi perkataan Rey. Sebelum akhirnya mempercepat langkahnya, menyeimbangi langkah kaki teman-temannya.

Berbanding dengan sosok wanita yang tak jauh dari mereka, kini mengepalkan tangannya erat-erat. Terlebih hubungan Rey dan Kiara sudah bukan rahasia umum, mengingat mereka kerap bersama di sekolah. Ditambah teman-teman mereka yang ember. Tentu saja mampu membuat sosok wanita yang mengamatinya sejak tadi terbakar api cemburu.

•••

"Api unggun nya cantik kan?"

Kiara mengangguk dengan senyumannya mendengar penuturan seorang Pria yang kini berada tepat di sampingnya. Pria itu memberikannya minuman kaleng favoritnya.

REYNARA [XS-2 NEW VERSION]Where stories live. Discover now