REYNARA-27

8.6K 750 99
                                    

HOLLA READERS.

COMEBACK NIH
PASTIKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA NYA YA:)

—Reynara—

Kiara mengerjabkan matanya menatap samar sekelilingnya yang terasa asing. Rasa sakit di kepalanya masih sedikit terasa. Wanita itu langsung memposisikan dirinya duduk. Mengamati seksama tempatnya saat ini.

Namun, pandangan matanya terhenti saat melihat sosok pria yang tidak asing baginya. Itu Rey, kini pria itu terlihat terlelap di sofa panjang tak jauh dari ranjangnya sekarang.

"Kok gue bisa disini?" gumam pelannya, berusaha mengingat semalam dirinya menghubungi ugo. Namun mengapa malah Rey yang kini berada di dekatnya. Lantas wanita itu langsung menggapai ponselnya, ia langsung mengutuk kecerobohannya saat menyadari semalam ia menelpon Rey. Bukan Ugo.

Kiara lantas bergegas kearah ruangan yang ia yakini kamar mandi. Namun dirinya membelalakkan matanya saat menyadari jika bajunya sudah berganti. Apa mungkin Rey yang menggantinya?

"GAK MUNGKIN!" Histeris Kiara menggeleng tak percaya. "REY SIALAN!"

"Masih pagi, udah teriak teriak aja. Ganggu tidur gue, cadel!"

Kiara sontak menoleh kala mendengar suara Rey dari ambang pintu, wanita itu bergegas menghampiri Rey. "Bilang sama gue, kalau yang ganti baju gue bukan elo kan? Gak mungkin kan, Baju semalam gue kemana ha?!"

Rey tersenyum samar melihat Kiara yang kini nampak sebal terhadapnya.  Sepertinya mengusili Kiara bukan rencana yang buruk.

"Kalau gue yang ganti, gimana? Kan cuma ada kita berdua di apart gue."

Kiara menggeleng tak percaya, matanya nampak merah. "Gak mungkin, lo brengsek banget sih. Kenapa harus lo coba yang nolongin gue? Lo jahat Rey!"

"Terus lo berharap Alex yang nolongin?"

"Lo sama alex sama aja, dia juga mau jahatin gue semalam. Pakai obat perangsang segala. Sekarang elo," sarkas Kiara pelan, "terus lo udah lihat tubuh gue gitu? Brengsek banget!"

Rey tak mampu menahan kedutan bibirnya untuk tertawa kecil. Kiara yang melihatnya marah dan merasa tidak lucu sama sekali.

"Rey, lo keterlaluan!"

Hendak mengoceh lagi, namun tertahan saat Kiara merasa tubuhnya ditarik oleh Rey untuk masuk kedalam dekapannya.

"Percaya sama gue, bukan gue yang ganti baju lo. Tapi mama Tania, semalam gue hubungin Papa mama setelah kondisi lo makin kacau dan pingsan."

Kiara mendongak menatap Rey dalam pelukan Pria itu. "Mama Tania sama Papa Devan, kesini? Terus mereka lihat gue bau alkohol dong?"

"Jelas, bahkan lo ngeracauin sama satu nama." Rey langsung melepaskan dekapannya saat berkata demikian. Berbanding dengan Kiara yang merasa membeku seketika.

"G-gue ngomongin apaan coba? Mama Papa marah gak sama gue?"

"Marah, dia kecewa sama lo."

"Emang iya?" Kiara bertanya penasaran merasa tak yakin, namun bagaimana jika ternyata benar. Kiara merasa tak enak hati, padahal mereka sangatlah baik.

REYNARA [XS-2 NEW VERSION]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum