REYNARA-22

10K 902 46
                                    

HOLLA READERS.

BUDAYAKAN KLIK BINTANG SEBELUM MEMBACA PART MENYEBALKAN INI.

-Happy Reading-

Baru menginjakkan kakinya di dalam markas BR, Kiara sudah mendapatkan banyak sekali godaan dari teman-temannya. Sehingga mampu membuat pipi Kiara bersemu bak kepiting rebus.

Kini wanita itu sudah berada didalam markas, dan berkumpul bersama teman-teman intinya. Tidak terkecuali Nicholas yang kini duduk tepat di sampingnya, berhadapan langsung dengan Genta dan Gerald.

"Lo udah tau, siapa pelaku dari orang yang jebak lo di hutan waktu itu?"

Kiara berdecak saat Gerald mengalihkan topik pembicaraan ke masalah yang menimpa dirinya. Sudah dapat dipastikan dirinya kini mendapatkan tatapan penuh pertanyaan dari Nicholas.

"Terjebak di hutan? Kapan?" tanya Nicholas yang kini menegakkan tubuhnya, menatap penuh tanya kearah semua anggota inti BR.

"Beberapa hari yang lalu Baby bos masuk rumah sakit, dia camping ada yang jahil." sahut Ugo dengan cepat.

Nicholas beralih menatap Kiara. "Bohong kalau lo gak tau pelakunya."

"Gue tau, cuma udah biar itu jadi urusan gue." balas Kiara yang tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, dirinya menunggu waktu yang tepat untuk membalaskan semuanya.

"Gak bisa gitu dong, Ra. Siapa yang jahatin lo juga akan berurusan dengan kita!" tekan Gerald yang sedikit emosi. "Lo bahkan gak cerita apa apa, seluruh kejadian juga enggak."

"Rald, gue bisa handle semuanya sendiri."

Genta berdecak yang sejak tadi diam. "Gue sih yakin, lo bisa handle sendiri. Tapi kita ini temen lo, mau lo bilang bisa sekalipun tetep aja khawatir. Gimana kalau kejadian yang menimpa lo, terjadi lagi?"

"Emangnya siapa sih, pelakunya?" timpal tanya Lea yang sejak tadi diam menyimak.

Kiara menghela nafasnya berat, memilih tidak menjawab pertanyaan teman-temannya. Bahkan wanita itu bergegas ke ruangan yang memang dikhususkan untuk orang-orang tertentu saja. Tentu saja tindakan dari Kiara menyita perhatian semua orang yang kebingungan.

"Gue bukannya gak mau bilang siapa pelakunya, cuma gue gak mau fokus target teralihkan hanya karena Bella. Tujuan gue belum tuntas untuk mengusut kematian Alde, mana mungkin gue nanggepin kelakuan si boneka santet Anabell." gumam Kiara sembari mendudukkan dirinya di sofa sendirian.

"Gak, gue harus usut kematian Alde dulu, baru boneka santet."

"Mengusut kematian Alde?"

Kiara tersentak kaget saat mendengar suara dari arah pintu. Rupanya Nicholas yang sepertinya mendengar penuturan nya, padahal ia nyaris berkata pelan. "Gak sopan, minimal salam dulu sebelum masuk tuan, Nako."

"Mengusut kematian Alde, satu tahun yang lalu?" ulang Nicholas tidak menggubris perkataan Kiara. "Buat apa?"

"Lo tanya buat apa? biar keadilan bisa ditegakkan, kematian nya juga gak jelas. Biar geng motor di kota ini gak musuhan, terlebih atas tuduhan ke Arvegos yang masih ditentang mereka."

"Misi perdamaian?"

"Kalau bisa, kenapa enggak?" balas Kiara.

"Kalau mereka terbukti bersalah?"

Kiara tak bergeming untuk sesaat. Entah mengapa dirinya ingin sekali meluruskan semua permasalahan antara BR dan Arvegos. Namun dirinya kini dibuat membisu, saat Nicholas menanyakan bagaimana jika Arvegos memang bersalah?

REYNARA [XS-2 NEW VERSION]Where stories live. Discover now