"King, lo gila apa gimana? Dari tadi senyum-senyum sendiri."
Saat ini mereka sedang berada di rumah Wili.
Sedari tadi King terus tersenyum sambil mengusap sudut bibirnya yang dilapisi plester.
"Keknya nih anak beneran gila deh karena Reno mukul kepalanya," sambung Wili.
"Iya kali," ucap Yere.
Dengan geram Hikaru menabok punggung King membuat cowok itu tersadar.
"Apaan sih anying!" kesal King.
"Lo yang kenapa, dari tadi senyum-senyum sendiri. Gue kira lo gila."
King mendelik. "Pala lo gila!"
"Sabtu, club." Ajakan singkat dari Hikaru membuat semuanya langsung menoleh ke arahnya.
"Lah, tumben lo. Ada masalah?" tanya King.
"Gak. Pengen aja."
Hikaru itu tipe orang yang kalo ada masalah pasti dipendam sendiri, dia lebih suka mendengarkan cerita tentang masalah hidup orang lain dari pada harus menceritakan masalah hidupnya pada orang lain.
Kalau ada masalah gitu pasti Hikaru akan mencari pelarian dengan meminum minuman keras. Nanti juga kalau udah kobam dia akan jujur sendiri apa yang terjadi padanya.
"Kenapa gak hari ini aja?" tanya Wili.
"Besok masih sekolah," ucap Hikaru.
"Sempat-sempatnya lo masih mikirin sekolah padahal tadi ngajak ke club."
"Gue gak ikut, ya," ucap Yere. Yere paling menghindari hal ini.
King berdecak. "Mau sampe kapan lo gitu terus? Jangan terlalu nurut sama cewek. Lo juga berhak bebas, gak capek lo diatur sama dia bertahun-tahun? Orangtua lo aja gak pernah ngekang lo."
"Dia cuma gak mau gue masuk ke pergaulan yang...you know lah. Dia gitu karena mau yang terbaik buat gue."
King tersenyum sinis. "Emang gue ada nyuruh lo minum nanti di sana? Lo ke sana sekedar buat nemenin temen lo gak bisa? Gue sama yang lain juga gak bakal maksa lo minum."
King berusaha menahan emosinya. "Gue cabut!"
Dia berjalan mengambil jaket kulit yang bertuliskan falcon disertai gambar burung elang di belakang jaket itu.
Rasanya King ingin melampiaskan emosinya pada Yere.
King merasa geram saja karena makin kesini Vega pacar Yere semakin banyak mengatur dan itu membuat King jengah, tapi dia tidak mau terlalu ikut campur dalam hubungan orang lain.
Drrtt.
Ponsel King bergetar menandakan ada panggilan masuk. King menghentikan motornya di pinggir jalan, melepas helmnya lalu segera mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celana.
"Halo, kenapa, Vin?"
"Oke, suruh tunggu aja. Nanti gue ke sana, bentar lagi sampe keknya."
King segera menyimpan ponselnya dan melajukan motornya menuju suatu tempat.
King memasuki sebuah kafe. Kafe milik King, dia membangun kafe itu menggunakan uang tabungannya sendiri. Semakin dewasa King semakin tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya, walaupun orangtuanya tidak merasa repot atau terbebani karena King juga masih tanggungjawab mereka. Hitung-hitung untuk modal di masa depan nanti, kita gak tau nantinya akan bagaimana. Dunia itu berputar seperti roda.
"Vin, mana yang mau kerja disini?" tanya King pada salah satu pekerjanya yang menelponnya tadi.
"Ini kak, pemilik kafenya sudah datang." Setelah mengatakan itu, perempuan bernama Vina itu langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen & King
Teen FictionVector cover by pinterest Queenie Elissa Leander. Gadis yang sudah terbiasa hidup dengan kemewahan, hidup yang selalu diperlakukan seperti ratu. Tidak terpikirkan jika dia akan kehilangan semua itu, harta, tahta, cinta hilang dalam sekejap tapi dia...