~3~

1K 202 29
                                    


.

.

.

chap ini pendek banget deh, Jun juga gak tau kenapa book ini per chapternya pendek pendek, tapi mungkin dengan gitu jumlah chapternya bisa banyak. Karena book ini belum rame, Jun harap kalian bisa ramein dengan vote dan komen, kayak biasa. oke langsung ke cerita, selamat membaca.

.

.

.

Setelah beberapa foto Yeonjun digunakan pada poster depan studio dan laman promosi SB studio, seperti yang diharapkan studio jadi makin ramai. Tiada hari tanpa jadwal pemotretan, dan daftar tunggu untuk pemotretan pun masih sangat panjang. Jelas Kai adalah orang tersibuk di sini. Dia fotografer sekaligus editor untuk semua foto. Karena pekerjaan sangat banyak dan menumpuk, Soobin akhirnya ikut membantu. Soobin yang awalnya tidak tahu apapun tentang photo editing, retouch dan selaga hal tentang photoshop itu sekarang lumayan bisa diandalkan untuk editing ringan. Baru jika untuk foto komersial yang akan di muat di majalah atau foto penting yang membutuhkan editing berat Kai yang akan turun tangan.

Banyak fotografer Seoul yang mulai menyewa studio Soobin untuk pemotretan mereka, dan karena inilah Soobin berencana untuk menambah fasilitas dan melakukan renovasi untuk ruang set baru. Ada satu ruangan yang tidak terlalu besar di lantai dua yang awalnya hanya dipakai sebagai gudang, akan diubah menjadi ruang pemotretan kecil yang bisa digunakan untuk pemotretan individu yang tidak membutuhkan ruang yang luas.

"kenapa dari awal ruangan ini tidak dipakai sebagai ruang pemotretan saja hyung?" Kai membantu Soobin membersihkan ruangan itu dengan memindahkan beberapa barang dan mengelompokkan barang yang akan dibuang atau disimpan.

"waktu awal membuka studio ini aku belum punya banyak uang. Menjadikan ruangan ini set pemotretan juga butuh uang kan? Belum lagi aku harus beli lighting, backdrops dan lainnya. Lagi pula sudah ada tiga ruangan pemotretan di studio ini. Tapi karena sepertinya kita sudah cukup sukses, membuka set pemotretan baru tidak masalahkan. Kita bisa pasang kamera serta sutternya untuk penyewa yang ingin melakukan pemotretan mandiri" Soobin juga membereskan beberapa barang yang tak terpakai.

"kalau memang kita sudah lumayan sukses, harusnya hyung merekrut karyawan lagi. Jika hanya kita berdua, tidak akan mungkin. Studio ini semakin terkenal dan ramai, aku sudah sangat kuwalahan hyung"

"aku kan sudah membantu mu. Merekrut pegawai lagi biayanya tidak sedikit Kai. Bukannya aku pelit, tapi sudah seminggu ini aku membuka lamaran pekerjaan, karena melihat studio ini ramai dan terkenal, banyak dari pelamar yang minta gaji yang tidak masuk akal"

"tidak masuk akal?"

"iya tidak masuk akal. Aku menggaji mu cukup besarkan? Aku menggaji mu setara dengan fotografer terkenal dan belum termasuk uang lembur. Nah para pelamar itu mengajukan jagi yang lebih tinggi dari gaji mu, apa itu masuk akal?" Soobin ingat ada beberapa fotografer yang melamar di studionya dan menganggap studio ini sudah sukses dan untung besar sehingga mereka seenaknya menawar gaji.

"yah mungkin mereka mempertimbangkan banyak hal hyung. Contohnya, studio ini ada di kawasan agensi permodelan dekat dengan universitas, pusat perbelanjaan dan café café, tapi cukup jauh dari kawasan perumahan. Jadi mungkin tempat tinggal mereka jauh dari sini"

"kalaupun masalah transportasi tidak semahal itu juga kan. Apartemen mu juga jauh dari sini, tapi kau tidak minta gaji yang tidak masuk akal juga kan"

"iya sih... aku akan coba hubungi beberapa teman ku, siapa tahu mereka tertarik kerja di sini"

Soobin tiba-tiba terpikir sesuatu, hanya saja dia masih tidak yakin. 'Kalau aku memanggilnya kerja di sini pasti dia akan mau, tapi akan bertambah lagi jumlah omega jantan yang harus kuhadapi di studio ini. Kurasa jangan dulu'

Desire | Omegaverse AU (SOOKAI) ✓Where stories live. Discover now