~17~

1.3K 162 69
                                    

.

.

hai, jun update lagi. Chap sebelumnya gak terlalu rame jadi sempet macet deh chapter yang ini. ceritanya udah mulai gimana ya... ngebosenin tapi mau masuk babak baru, tapi juga belum. entahlah Jun belum kepikiran buat chapter depan. Tetep komen dan vote book ini ya, ramaikan book gak jelas ini, hehe. oke selamat membaca.
.
Note: mungkin dengan panggilan mama atau srbagainya di FF ini akan membuat sebagian dari kalian mengira Jun misgendering tokoh di book ini. Hem.... book ini omegaverse dan menurut banyak manga omegaverse yang jun baca, yang ngelahirin di panggil ibu/mama/dan sebagainya. Jafi maaf jika kalian gak suka atau kurang nyaman. Karena Jun nyamannya pake model kayak gini.
.

.

.

Kai terbangun dari tidurnya pagi ini, dan dia langsung melihat Soobin di sampingnya tengah menatapnya. Jangan ditanya mengapa Soobin bisa tidur sekamar dengan Kai, karena sang alpha lah yang memaksa. Kai bingung kenapa Soobin terbangun duluan tapi dia tetap berada di sampingnya sambil menatapnya seperti ini.

"hyung kenapa liatin aku?"

"kamu cantik, jadi pengen liatin terus"

Kai malas mendengarkan bualan Soobin ini, pagi hari sudah menggombal. "gak usah gombal, gak ngefek juga. Hyung udah bangun dari tadi? Ngapain masih di sini? Sana bangun"

Jika diingat lagi, tiga hari sudah Kai tinggal di apartemen Soobin, sang alpha selalu bangun lebih dulu darinya, padahal Kai bangun cukup pagi, dan Soobin selalu menunggu hingga Kai bangun sambil menatapnya. Soobin memang selalu bersikap manis sekarang, dia selalu perhatian dan tidak pernah pergi dari sisi Kai. Hanya saja Kai masih melihat itu sebagai bentuk penyesalan Soobin pada anak mereka saja, Kai belum bisa menganggap jika Soobin benar punya perasaan dengannya.

Soobin bangun dari baringannya. "pagi pagi sudah galak saja, bagaimana tidur mu semalam nyenyak? Apa baby juga tidur nyenyak?" Soobin mengulurkan tangan akan menyentuh perut Kai, namun Kai menangkis tangan Soobin.

"tidur ku dan bayi ku nyenyak. Lebih baik hyung cepat keluar, ke kamar mandi, bersiap atau apalah. Jangan ganggu aku di pagi hari" ujar sarkas Kai dengan wajah datar andalannya yang kini sering ia gunakan jika berbicara dengan Soobin.

"oke oke aku tidak akan mengganggu mu. Kai, ingin sarapan apa pagi ini? Ada sesuatu yang kau ingin kan?" Soobin tetap menjawab Kai dengan nada lembut.

"aku tidak ingin apapun"

"jangan begitu, katakan menu apa yang ingin kau makan pagi ini"

"muesli yang dimasak dengan blueberry dan pisang. Aku bisa membuatnya sendiri"

"biar aku saja yang buat. Ada yang lain yang kau ingin kan?"

Kai menggeleng sebagai jawaban.

.

.

.

Setelah sarapan Kai dan Soobin bersantai biasa sambil melihat televisi. Sungguh membosankan, dan memang itu yang Kai rasakan. Setidaknya saat di rumah sakit dia bisa bermain bersama pasien lain atau beberapa anak kecil. Di apartemen ini tidak ada siapapun selain dia dan Soobin, Kai bahkan sudah mulai bosan melihat Soobin selama tiga hari ini terus bersamanya.

"kenapa kau melihat ku seperti itu Kai?"

"aku bosan melihat mu setiap saat. Kenapa kau tidak pergi kerja saja sana" masih dengan wajah datar khas Kai.

"studio tidak membutuhkan ku, sudah ada orang yang bertanggung jawab untuk menghandle studio sementara saat aku sedang ambil cuti" Soobin hanya menanggapi santai Kai yang selalu dingin padanya, dulu dia juga seperti itu pada Kai dan tidak salah jika sekarang Soobin yang merasakan sarkas dan penolakan itu sekarang.

Desire | Omegaverse AU (SOOKAI) ✓Where stories live. Discover now