~10~

1.2K 169 50
                                    

.

.

Oke, Hai semua..... lama sejak Jun update yang terakhir. banyak yang terjadi selama seminggu ini. Jun sakit beberapa hari dan emang lagi gak sempet ngerjain book ini. Jadi mohon dimaklumi kalau updatenya lama. Chapter kali ini gak taerlalu panjang dan pendek aja, karena ini tutup konflik yang ini dan chapter depan masuk konflik yang baru, makanya chapternya pendek. Jun belum bisa janji update cepet, karena Jun bakal sibuk dengan kerjaan yang Jun tinggal selama sakit, jadi Jun harap kalian sabar ya nunggu update an nya. oke langsung aja kecerita selamat membaca.

.

.

.

Entah jam berapa sekarang, Kai terbangun dengan merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dengan susah payah Kai berusaha mendudukkan dirinya, dia ingin melihat keadaan tubuhnya sekarang. Kai baru sadar jika dia memakai baju kebesaran yang pasti milik Soobin, luka di punggung tangannya sudah diperban dan sepertinya tubuhnya sudah dibersihkan. Ini pasti Soobin, walaupun tadi malam Soobin menjadi sosok tanpa hati yang memperkosanya semalaman, tapi setidaknya Soobin sudah bertanggung jawab dengan merawatnya seperti ini.

Setelah beberapa saat termenung berusaha mengumpulkan pikiran rasionalnya, Kai mengedarkan pandangan mencari jam. Dan ternyata jam menunjukan pukul 6 petang, itu artinya dia dan Soobin sudah melakukan itu hampir sehari penuh. Pantas saja tubuhnya terasa remuk dan mati rasa di beberapa bagian tubuhnya. Kai masih bersyukur rut Soobin hanya berlangsung dalam satu hari, dia tidak bisa membayangkan jika harus di perkosa seperti itu beberapa hari, dia bisa mati mungkin. Kai membuka selimut yang menutupi tubuhnya, karena dia hanya mengenakan Tshirt polos dan celana pendek, dia bisa melihat beberapa luka gores dan memar yang di buat Soobin pada tubuhnya semalam.

"aku benar benar habis dimangsa hewan buas. bagaimana mungkin luka di tubuh ku bisa sebanyak ini" Kai menyentuh beberapa luka dan lebam di tubuhnya, bercak kebiruan, luka lecet dan luka gores tercetak di kulit putihnya.

"kau sudah bangun Kai?" Soobin masuk dalam kamarnya dan membuyarkan lamunan Kai.

Kai tidak menjawab, setelah semua kejadian tadi malam dia masih takut jika Soobin akan menyerangnya lagi.

Soobin melihat itu, Kai mundur menghindarinya, menghindari tatapannya, dan tidak mau menjawabnya. Dengan sangat perlahan Soobin mendekati Kai. "Kai... maaf... aku tidak akan melakukannya lagi, jangan takut pada ku"

Kai berhenti mundur namun masih enggan menjawab Soobin. Kai juga enggan menatap wajah Soobin.

"kau pantas marah atas semua perbuatan ku ini, tapi ku mohon dengarkan permintaan maafkan ku dulu" Soobin mendudukkan diri di dekat Kai, tepatnya dihadapan sang omega itu.

"aku tidak akan memaksa mu untuk tidak membenci ku. Perbuatan ku memang sangat bejat dan tidak dapat dimaafkan. Aku tidak sadar jika rut ku akan datang kemarin, aku hanya mengira jika pheromone mu mempengaruhi ku seperti hari hari biasanya. Aku tidak berencana melakukan ini semua, aku berani bersumpah. Aku benar-benar membawa mu ke apartemen ku hanya untuk mengerjakan laporan, tapi ditengah kgiatan kerja kita itu semua terjadi"

Kai masih tidak merespon apapun. Dia masih mendengar penjelasan Soobin, hanya saja itu masih belum menyembuhkan kekecewaannya.

"aku mulai merasakan ada yang tidak beres dengan ku saat aku memeluk mu di ruang tengah saat itu. Aku memang bersalah karena tidak langsung menghindar dari mu atau meminum suppressant ku segera. Seharusnya malam itu aku saat kewarasan ku masih bersisa aku harus cepat menyuruh mu pergi, dan bukan malah menyerang mu. Maaf kan aku, sungguh aku menyesal Kai maafkan aku" Soobin sungguh sungguh menyesal, dia sangat merasa bersalah pada Kai sekarang. Jikalau pun Kai memintanya untuk bersujud memohon ampunan pada Kai sekarang Soobin pasti akan melakukannya.

Desire | Omegaverse AU (SOOKAI) ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora