~21~

1.3K 159 48
                                    

.

.

hai hai, Jun balik lagi. Ini sudah mendekati babak akhir cerita. Gak kerasa Book ini udah mau selesai aja, belum selesai di chap ini kok tenang aja, mungkin satu atau dua chapter lagi. terimakasih untuk kalian yang udah support  book ini dan selalu komen. Aduh belum tamat udah berasa perpisahan aja. tapi serius deh, setiap satu book masuk babak akhir Jun selalu kasih ancang ancang untuk project selanjutnya. ada beberapa ide yang udah Jun pikirin, tapi Jun juga pengen denger ide dari kalian. jadi komen cerita apa yang sebenernya pengen kalian baca di masa depan.

Dan juga ini PENTING, gak sih... tapi Jun udah upload FF Oneshoot untuk perayaan 50 followers. jadi buat yang belum cek silahkan cek aja, jangan lupa tinggalkan jejak juga di sana. oke itu dulu selamat membaca.

.

.

.

Setelah keluar dari rumah sakit, Kai kembali dirawat oleh Soobin, dan terkadang ibu Soobin juga sering datang membantu. Kai masih belum pulih sepenuhnya dari operasi. Terkadang jika Kai terlalu lama berdiri atau berjalan luka bekas operasinya akan terasa sakit. Apa lagi saat dia terlalu lama menggendong bayinya, jahitan lukanya bisa robek lagi. Itulah mengapa dia masih diperlakukan bagai ratu di rumah ini dan Soobin seperti pelayan yang setia melakukan apapun untuk Kai dan anak mereka. Soobin benar benar full time bapak rumah tangga sekarang.

Seperti siang ini, Yeonhwa sedang sangat rewel dan menangis terus. Kai tidak bisa menggendongnya karena tadi bekas luka operasinya sakit sekali, bahkan untuk berdiri saja Kai masih merasa sakit. Karena tidak ingin Kai kesakitan Soobin yang menggantikan Kai menggendong Yeonhwa, namun bayi kecil tampan itu malah makin kencang menangis. Dia tidak mau minum susu atau tidak ingin dibaringkan. Bayi kecil ini mengantuk tapi dia tidak nyaman berbaring di ranjang atau tidak nyaman di gendongan papanya.

"cup cup... sudah ya nangisnya. Yeonhwa ngantuk kan? Bobok ya sayang..." Soobin menimang nimang anaknya berharap Yeonhwa bisa berhenti menangis dan tidur.

"sepertinya dia merasa tidak nyaman di gendongan mu. Berikan Danies pada ku hyung, biar aku saja yang menggendongnya" Kai lama lama juga tidak tega melihat Soobin kebingungan dan kesusahan menenangkan bayi mereka.

"kau masih sakit Kai, luka mu akan tertekan jika menggendong Yeonhwa. Untuk berdiri saja kau sudah ke sakitan"

"tapi sepertinya Danies ingin ku gendong. Kasihan dia mengantuk hyung. Aku akan menggendongnya sambil duduk jadi mungkin tidak masalah"

Soobin sebenarnya ingin menolak ide Kai itu, tapi melihat bayi mereka yang menangis keras dengan wajah merah, Soobin juga kasihan pada Yeonhwa. "baiklah, tapi sebentar saja. Jika kau merasa sakit jangan dipaksa dan biarkan aku saja yang menggendongnya"

Soobin memberikan Yeonhwa pada Kai yang duduk di atas ranjang. Kai mengendong Yeonhwa, walau harus menahan sakit di bagian perutnya.

"sayang... Danies... sudah dulu ya menangisnya. Waktunya Danies tidur..." suara lembut Kai mampu membuat Yeonhwa lebih tenang.

Tangisan Yeonhwa perlahan berhenti. Pelukan mamanya yang nyaman membawanya merlahan memasuki mimpinya. Setelah beberapa saat bayi kecil itu akhirnya tertidur. Dengan perlahan, Kai membaringkan bayinya di ranjang. Kai sudah tidak kuat lagi, rasa sakit di bekas luka operasinya makin menjadi. Ada yang terasa aneh... Kai meraba perutnya yang terbalut perban di dalam banjunya. Terasa basah... Kai melihat tangannya dilumuri darah. Sepertinya jahitan operasinya sedikit terbuka.

Soobin melihat darah mengotori baju dan tangan Kai, sama seperti saat itu saat Kai terjatuh. Tangan Soobin gemetaran, pandangannya mulai tak fokus, dan dia mulai meracau tidak jelas. Soobin jatuh tertunduk di hadapan Kai. Tubuhnya gemetaran dan nafasnya tidak beraturan.

Desire | Omegaverse AU (SOOKAI) ✓Where stories live. Discover now