Insiden

179 16 8
                                    

Happy reading❣️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading❣️

***

"SEPERTI MATI LAMPU YAA SAYANG! SEPERTI MATI LAMPUUUU!!"

Tiga orang siswa yang sangat familiar di SMA Garuda tengah mengadakan konser dadakan di kantin. Membuat siapapun yang melihat tingkah mereka akan menggelengkan kepalanya takjub. Tiga most wanted SMA Garuda itu bernyanyi dengan irama yang acak-acakan. Namun, walaupun begitu. Tidak sedikit orang yang tengah melihat pertunjukan mereka.

"CINTAKU PADAMU YAA SAYANG! BAGAI MALAM TIADA BERLALU!"

Gio, laki-laki itu memposisikan dirinya sebagai gitaris dengan sapu yang sudah anteng ditangannya, tangannya lihai memainkan sapu itu seakan memainkan sebuah gitar.

Sedangkan Reza. Laki-laki yang menyandang sebagai kakak Aretta dan konon katanya kakak ipar Bara, dia tengah duduk diatas ember besar dengan tangan yang terus saja memukul-mukul ember itu bak sebuah kendang.

Bara? oh iya, jangan lupakan pria satu ini. Meskipun terlihat dingin dan cuek terhadap orang yang tidak terlalu dekat dengannya, Bara tidak akan pernah melewatkan momen mengadakan konser dadakan seperti ini. Menurutnya, suara emas yang ia miliki pantas untuk dipamerkan, meski hanya menggunakan mik dari sebuah gagang pel.

"Tunggu-tunggu!"

Ucapan Bara seketika membuat Gio dan Reza berhenti dari aktivitas mereka. Keduanya serempak menoleh ke arah Bara.

"Kenapa?" ucap Gio dan Reza serempak.

Bara tersenyum sekilas, mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin.

"Mengapa semua menangis" kali ini, ia melontarkan lirik tersebut dengan wajah yang dibuat se menyedihkan mungkin.

"BIASALAH!" ucap Reza menimpali.

"Padahal ku selalu tersenyum"

"BIASALAH!" Kali ini bukan Reza, melainkan Gio yang menimpali.

"Usap, air matamu"

"GELAY!"

"Aku tak ingin ada kesedihan"

"IH GAMAU GAK SUKA GELAY!"

Setelah itu, mereka bertiga lantas tertawa. Ketiganya mengehentikan aksi gila tersebut, memilih untuk segera memesan makanan. Menurut mereka, kegiatan tadi cukup untuk sekedar menambah fans.

*****

Dilain tempat, Aretta sedang misah misuh menyalakan guru fisika yang menurutnya sangat lama mengajar dikelas.Kelas laim sudah beristirahat, namun kelas Aretta baru keluar sekarang.

"Gue tau, pasti itu pak botak kebanyakan mikir. Makannya tu rambut kagak tumbuh-tumbuh"

Ceri dan Luna hanya geleng-geleng kepala mendengar Aretta terus mengoceh sedari tadi.

BETWEEN USWhere stories live. Discover now