-37-Jangan Lagi

19.2K 987 7
                                    

Seperti biasa, Febri sedang berada di markas. Sore ini akan ada acara nyoride yang berlangsung beberapa menit lagi. Tim Alaskar tidak sendirian, mereka bersama tim Tiger dan tim Retro seperti dulu.

Febri sempat menolak karena teringat oleh Arka yang tak lain adalah ketua dari tim Retro. Namun Saka bilang tim Retro sudah memiliki ketua baru, dan Arka dikeluarkan. Memang beberapa Minggu ini Febri tidak melihat keberadaan Arka, mungkin tidak hanya Febri, mereka juga tidak pernah lagi melihat lelaki itu

"Lo gue boncengin ya"

"Engga"

"Kali ini aja"

"Gue bawa motor sendiri"

"Motor lo tinggal di markas aja, lo bareng gue ya"

"Engga Davi"

Sedari tadi Febri dan Davi beradu mulut. Febri yang enggan berboncengan dengan Davi namun selalu saja dipaksa, sama sama keras kepala. Mungkin memang dulu Febri sangat sangat mengharapkan agar bisa menaiki ninja hitam itu lagi dengan orang yang sama, namun kali ini tidak.

"Feb"

"Orang gak mau, dipaksa"

"Banyak cowok gitu nanti lo digodain gimana, emang mau?" tanya Davi dengan nada menakut nakuti

Febri tersenyum jahil, ah pacarnya ini sangat cemburuan

"Mau. Sekalian aja gue godain balik"

"Heh! jangan dong" gumam Davi

"Lagian jadi cowok posesif banget, cuma riding kan gak mungkin mereka godain gue ditengah jalan"

"I-iya tapikan"

"Udah gakpapa. Nanti lo disamping gue aja terus ya, gak bakal ada yang berani deketin gue"

"Batu banget dibilangin" gumam Davi namun masih bisa didengar jelas oleh Febri

"Siapa yang batu?"

"I-itu gue" gugup Davi

Febri hanya ber oh ria. Ia mengambil helm full face hitam yang ada di meja tengah, dan memakainya. Berjalan santai keluar markas hendak ke parkiran

Novan dan beberapa anak Tiger yang kebetulan sedang berada di depan markas langsung memperhatikan Febri. Perempuan seperti Febri adalah type mereka semua. Cantik, Baik, Cuek, Kaya, Gak lebay, dan yang paling penting satu hobi dengan mereka

"We cil! itu helm gue kenapa dipakek"

Febri menoleh saat ada yang meneriakinya. Orang itu adalah Novan, memang benar helm yang barusan Febri pakai adalah helm Novan

"Tukeran"

"Dih enak aja. Balikin"

"Ck. Tukeran"

"Helm lo bukan full face, gue gak mau"

"Tapi gue mau"

"Balikin cantik"

"Engga mau jelek"

"Lo curang banget. Orang gue gak mau, dipaksa" gerutu Novan dengan tampang kesal

"Pakek punya gue" sahut Davi dari belakang Febri

Semua anak menoleh kearahnya, tak terkecuali Novan dan Febri

"Nah itu. Pakek punya Davi sana, mahal. Gak kaya punya lo muarahan" ujar Febri dan melenggang pergi ke arah parkiran

"Yaudah sini kalok murahan, balikin"

"Udah jauh, males puter balik!" seru Febri dari kejauhan

Novan menghembuskan nafasnya jengah, selalu saja Febri memaksa kehendak. Namun yang dilakukan Novan hanya bisa mengalah dan mengalah, satu kebiasaan Novan yang tak pernah ia perlihatkan pada Febri adalah membentak orang yang memaksanya.

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang