-41-Tindakan

18.6K 1K 7
                                    

"Keseriusan seseorang itu dilihat dari tindakannya, bukan dari omongan yang kadang hanya omong kosong"

Febri mengerjapkan matanya berkali kali, tidurnya terganggu ketika ada seseorang yang menarik paksa selimut yang menutupi tubuhnya

"Eughh- Apaan si lo" gumamnya, Febri merebut kembali selimut itu

"Bangun" ujar Davi, ia menarik lagi selimut Febri

Pagi pagi seperti ini sudah diawali dengan tarik menarik selimut. Davi sudah rapi dengan kaos hitam dan celana pendek, sedangkan Febri masih menggeliat diatas kasur dengan piyama tidurnya

"Masih pagi lo ganggu aja" gerutu Febri, ia tidak membuka mata sama sekali

"Bangun"

"Iya nanti, pergi sana"

"Bangun"

"Ishhh! bentar!"

"Bangun" ucap Davi berulang ulang sembari menarik narik ujung selimut yang digunakan Febri

"Gue bilang nanti ya nanti"

"Bangun, didepan ada Bunda"

Seketika Febri membuka matanya lebar lebar, yang semula tertidur kini sudah duduk dengan gerakan cepat

"Lo gak bohong?" tanya Febri

"Gue gak suka bohong kaya lo" ujar Davi dengan nada menyindir

"YaAllah kenapa gak bangunin gue dari tadi si lo" protesnya

"Coba ngomong lagi"

Febri terkekeh pelan "Iya iya, yaudah gue mandi dulu"

Febri berjalan kedalam kamar mandi, sedangkan Davi pergi menemui Bundanya yang ada diruang tamu

"Mana Febri" tanya Sinta

"Lagi mandi, Bunda kesini sendiri?"

"Iya, habis dari rumah temen bunda yang ternyata satu komplek disini"

Davi hanya mengangguk, tersisa keheningan beberapa menit hingga perempuan yang tadi dibicarakan turun dari lantai atas

"Bunda!!" sapanya sembari berlarian memeluk Sinta

"Aduh cantiknya menantu Bunda" ujar Sinta membalas pelukan Febri

"Calon" ralat Davi

"Makannya cepet cepet halalin"

"Kalok Febri mau sekarang juga Davi siap"

Febri memukul pelan lengan kekasihnya "Sekolah dulu, kerja cari uang yang banyak" ujarnya

Sinta terkekeh pelan "Bener apa kata Febri, emang mau dikasih makan apa istri sama anak kamu nanti kalok pekerjaan aja gak punya"

"Makan batu, biar tambah keras kepala" ujar Davi dan berjalan kearah dapur meninggalkan Febri yang tengah menatapnya tajam

"Bunda udah lama nunggunya?" tanya Febri

Sinta menggeleng "Bunda kira ada orang tua kamu, eh kata Davi mereka lagi ke luar kota makannya dia nginep disini nemenin kamu"

"Iya Bun, 3hari lagi pulang. Febri udah suruh dia gak usah nginep disini, tapi anaknya tetep aja maksa" ujar Febri

Sinta tersenyum simpul "Itu tandanya dia mau jagain kamu, jarang jarang lho Davi seperhatian itu selain sama Bunda"

"Iya juga, dulu waktu pertama kenal aja ya Bun. Febri takut banget lihat dia, anaknya cuek parah. Bahkan ketawa yang bener bener ketawa gitu gak pernah, palingan cuma senyum atau hehe hehe gitu doang" jelas Febri menceritakan bagaimana sosok Davi yang dulu ia kenal

DAVI [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora