bagian 13

10.5K 733 63
                                    

"Sialan, klien itu tidak tahu malu sekali. Lain kali jangan membawaku meeting di luar kantor."

First terlihat sangat kesal, dia mencengkram stir mobil dengan sangat erat. Memaki tanpa henti klien yang membuatnya sangat frustasi.

"Salahmu, kau terlihat seperti wanita simpanan. Jadi kliennya berani menyentuhmu di depan umum"

Bright berencana meeting di luar kantor malam ini, dia membawa First sebagai supir untuk ganti rugi kekacauan yang dilakukan Firts pagi tadi. Mengobrak-abrik ruangan Bright lalu berbohong soal surat cinta Win yang ditinggalkan kekasihnya. Sebenarnya Bright masih sangat marah, tetapi melihat temannya dilecehkan didepan matanya ketika meeting berlangsung, Bright langsung membatalkan meetingnya dan segera pergi dari cafe tempat meeting itu diselenggarakan. Untung saja klien itu tidak terlalu penting untuknya, jadi dia bisa membatalkan kontrak kapan saja.

"Yei! Teman macam apa kau ini!"

"Jangan lupa, aku masih mengingat kejadian tadi pagi"

"Ahahaha...maaf maaf, aku hanya bercanda tentang surat cinta untuk Win itu. Tak ku sangka kau sangat memperdulikannya"

"Diamlah, kau fokus saja menyetir"

Setelah perkataan itu, First langsung diam. Sebenarnya di dalam hati First masih komat kamit mengata-ngatai klien itu.

Bright hanya fokus melihat dokumen-dokumen terlantar yang tidak sengaja iya bawa, sementara sekretarisnya Vivi yang duduk di kursi belakang sendari tadi hanya diam melihat jadwal kerja Bright besok, sebagai pekerja yang profesional.

Tiba-tiba mobil yang mereka kendarai melambat, Bright yang bingung pun langsung bertanya kepada First.

"Apa ada yang salah dengan mobil ini?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Bright, coba kau lihat disana. Bukankah itu Win? Sedang apa dia disana?"

Bright melihat ke tempat yang ditunjuk First, benar saja. Win ada disana bersama dengan seorang laki-laki asing. Mereka nampak mengobrol riya dengan canda tawa.

"First hentikakan mobilnya!"

First menghentikan mobilnya di pinggiran jalan, sedikit lebih jauh dari tempat dimana Win duduk. Bright mengamati gerak-gerik Win, dia tersentak ketika laki-laki itu mengusap bibir Win. Firasat buruk pun timbul di benak Bright.

Dia segera keluar dari mobil lalu berjalan perlahan menuju kearah Win. First dan Vivi yang melihat itu juga ikut mengekorinya dari belakang.

Langkah Bright yang lambat tiba-tiba menjadi cepat lalu berlari kencang ketika melihat laki-laki itu mencium Win.

Amarahnya memuncak, tangannya mengepal dengan sangat erat, menghantam wajah laki-laki itu hingga terjungkal ke tanah. Membuat seluruh perhatian tertuju pada Bright. Bright mencengkram kerah baju laki-laki itu lalu menghantamnya lagi dan lagi. Tidak ada yang berani melarai perkelahian itu hingga si laki-laki sudah tidak sanggup melawan.

"Bright! Bright hentikan! Sudah cukup, kau akan membuatnya mati!"

First mencoba mengentikan Bright, bisa gawat jika Bright sampai membunuh orang ini didepan umum.

"Sudah cukup, Bright. Aku tahu siapa dia! Jadi, tenangkan dirimu"

"Kau tahu? Kenapa kau tidak memberitahuku!?"

Bright melepaskan kerah baju laki-laki itu lalu tangannya beralih mencengkam kerah baju milik First. Mata menyalang penuh amarah itu membuat First bergidik ngeri, sudah lama dia tidak melihat mata itu.

One Night Stand || BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang