bagian 9

13K 908 87
                                    

"Dia sangat menjengkelkan"

"Dia selalu saja merepotkanku"

"Mae bahkan membelanya daripada aku"

"Kau tau, First. Pho sekarang lebih mementingkan kabar Win daripada pekerjaannya sendiri"

Bright tidak berhenti mendumel tentang Win. Win ini Win itu dan hal yang Win lakukan. Sebenarnya bagi First cerita ini sangat membosankan tetapi melihat sahabat karibnya selalu mengeluh karena First yang mengusulkan Win harus dibawa pulang ke rumah Bright, terpaksa dia harus mendendengarkan keluh kesahnya.

Begitulah jadinya. Dan sekarang entah ke berapa ratus kali Bright mengeluh tentang Win. Ketika Win mengajaknya naik sepeda berkeliling taman. Win yang tidak bisa menaiki sepeda akhirnya terjatuh dan itu membuat mae marah ketika melihat luka di lutut dan tangan Win. Bright lah yang menjadi imbasnya. Dimarahi karena tidak bisa menjaga Win. Itu sangat menjengkelkan bukan?

"Sudahlah, Bright."

"Apa? Sekarang kau membelanya juga?!"

"B-bukan begitu maksud ku, Bright. Aduh, bagaimana cara menjelaskannya kepadamu?!"

Fisrt menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Dia tidak harus mencari alasan untuk membuat Bright berhenti mengeluh kepada Win, cukup buat dia merasa kalau Win adalah orang penting baginya, dan keluh kesah itu termasuk tanda kekhawatiran akan pria imut itu lakukan kepada Bright.

Bright bahkan masih belum mengenal isi hati nya yang sebenarnya, lalu bagaimana First ingin menjelaskan hal ini kepada pemuda yang disebut sebagai sahabatnya?!

"Sudahlah lupakan, kau ingin mendumel atau ingin ikut aku menjemput wanita kesayangan mu itu?"

"Wanita kesayangan?"

"Nevy"

••••••

Win sedang membantu nyonya Lynn menyiram tanaman di pekarangan rumah, tidak hanya nyonya Lynn. Tuan Pat juga ikut meramaikan dengan duduk sambil menyeruput secangkir kopi hangat. Pagi seperti biasa Win disibukkan dengan membantu mengurus rumah.

Walau tahu maid disini tidak terhitung jumlahnya, tetapi nyonya Lynn lebih memilih melakukan pekerjaan rumahnya sendiri. Anggap saja itu seperti olahraga tanpa harus berjalan jauh.

"Win, tolong ambilkan pupuk itu untuk ku"

"Baik, mae"

Win meletakkan selang lalu berjalan mengambil satu karung kecil pupuk untuk diberikan kepada nyonya lynn.

Terlihat dari kejauhan, satpam berlari ke arah tuan Pat. Dia membisikan sesuatu yang membuat tuan Pat terkejut. Entah apa yang satpam itu bisikkan hingga tuan Pat terkejut seperti orang yang habis diberikan suprise hadiah besar besaran. Nyonya Lynn yang penasarah juga ikut mendengarkan bisikan satpam itu. Tetapi raut wajahnya tidak sebaik dan sebahagia tuan Pat. Dia bahkan sesekali melirik Win yang berdiri bingung ke arah mereka bertiga.

"Hm, baiklah kami akan menyambutnya"

Satpam itu mengangguk dan berjalan kembali ke pos gerbang keluarga Chiva-aree. Ingin rasanya Win bertanya tentang apa yang mereka bicarakan tadi. Namun Win tahu benar apa posisinya saat ini. Dia hanya orang yang menumpang tinggal saja.

"Baikalah, Win selesaikan pekerjaan kita lalu kita akan makan bersama"

Win mengangguk dia segera menyelesaikan pekerjaannya lalu kembali ke kamar untuk sekedar beristirahat. Dia melirik jam yang ada di layar ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 11:40 sekarang pasti Bright sedang bersiap untuk istirahat makan siang.

One Night Stand || BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang