bagian 12

10K 745 31
                                    

"Ternyata pria antik ini adalah temanmu, Luke"

"Pria antik?"

Win bingung sebab Joss selalu menyebutnya sebagai pria antik.

"Iya, kau terlihat lebih berharga daripada semua yang ada disini"

Ppllaak!!!

Joss dihadiani tamparan di kepala oleh Luke. Mulut manisnya selalu tidak bisa di kontrol. Pantas saja gadis itu selalu mengejar Joss sungguh burung pipit menyebalkan!

"Aduh!! Sakit sekali..hei kuda kau bisa tidak lebih lembut sedikit? Sialan aku selalu kena tampar kuda seperti kau. Tapi jika Win yang menampar aku tidak keberatan hehehe..."

"Sudahlah, Win ayo kita tinggalkan hewan ini."

Luke menarik tangan Win ke tempat dimana bibi Mai berdiri. Meninggalkan Joss yang komat-kamit tanpa henti.

"Bibi Mai, perkenalkan dia temanku Luke. Luke ini bibi Mai, dia bekerja di kediaman Chivaaree"

"Salam, bibi."

"Salam, nak Luke ganteng sekali"

"Ekhem...yang dibelakang itu temanku, namanya Joss wayar. Dia sedikit..."

Luke menaruh telujuknya di kepala.

"...gila"

"HEI AKU BISA MENDENGAR NYA!"

"Abaikan saja"

Win tertawa, Luke tidak berubah. Dia masih tetap Luke yang dulu selalu menghibur Win dengan tingkahnya yang lucu. Bibi Mai juga ikut tertawa. Sepertinya semua teman Win adalah orang yang baik. Win sangat beruntung.

"Em..nak Win sepertinya kita harus pulang, ini sudah sore takutnya nyong akan khawatir."

"Maaf, bibi. Bisakah kau meminjamkan Win sebentar? Aku akan membawanya makan malam. Kami sudah lama tidak bertemu."

"Baiklah, tetapi pulang jangan terlalu malam. Bibi akan dimarahi nyonya jika Win tidak pulang"

"Terimakasih, bibi."

••••••

Warung kaki lima kota Thailand jam 19.00

"Permisi, tolong pesananku!"

"10 tusuk usus dan daging babi, tolong catat itu"

"Hei, jangan mendorong!"

"Apa kau mau bergelut? Ayo maju!"

"Hei anda mabuk, siapapun temannya tolong bawa dia pulang!"

Kota Thailand memang selalu ramai pada malam hari apalagi di malam minggu seperti ini. Banyak orang yang menghabiskan malam hanya untuk duduk di pinggiran kota menikmati sekaleng beer, apalagi seperti sepasang kekasih yang bercanda gurau menikmati angin malam kota Thailand. Sungguh suasana yang sangat Win rindukan.

"Tolong 6 kaleng beer, dan 20 tusuk hati ayam!"

Luke memesan 20 tusuk sate hati ayam beserta beer. Sedangkan Win dan Joss mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka duduki, kebetulan Win melihat tempat duduk kosong yang terletak di pinggiran jalan sehingga dia bisa lebih leluasa melihat orang yang berlalu lalang.

"Hei, Luke. Siapa yang mau makan makanan pinggir jalan seperti ini, lebih baik kita pergi ke mall saja"

"Diamlah, dan makan! Disini lebih enak daripada pizza dan burger mu itu!"

Luke membawa nampan berisi pesanan yang ia pesan tadi, Luke sungguh memesan hati ayam favorit nya. Sedangkan Win tidak terlalu doyan hati ayam, dia lebih suka pangsit atau jajanan goreng lainnya.

One Night Stand || BrightWinOnde histórias criam vida. Descubra agora