Bab 28

480 39 1
                                    

Penerjemah : ZhaoMonarch

Hari sudah larut malam hari ke-10. Issei, dengan seragam sekolahnya, sedang berbaring di tempat tidurnya, menunggu waktu rating game, yang tepat pada tengah malam.

Alasan dia mengenakan seragam sekolahnya karena tuannya mengatakan bahwa bagaimanapun juga, mereka adalah anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Rias sendiri juga telah memerintahkannya untuk berkumpul dan bertemu dengan yang lain di ruang klub 15 menit sebelum pertandingan dimulai.

Saat Kaisar Naga Merah kita berbaring dan menatap langit-langit, dia kemudian menutup matanya saat dia mencoba untuk fokus, membaca tanda kekuatannya sendiri untuk memastikan kondisinya sendiri, serta mengenang hari-hari di kamp pelatihan.

" Ini malam ini, ya ..." pikir Issei sambil mencoba merasakan kekuatan barunya yang dia peroleh dari pelatihan.

Dia mengepalkan tinjunya, dia menegangkan ototnya, dan Issei bisa merasakan bahwa tubuhnya tertutup oleh touki-nya.

Touki-nya masih cukup lemah, karena Issei pada akhirnya masih belum sepenuhnya mengerti tentang dasar kehidupan, tapi auranya lebih tebal dari yang pertama kali karena Issei merasa tubuhnya lebih kuat kali ini. Dia berbalik ke lengan kirinya.

 Dia berbalik ke lengan kirinya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Kamu siap, Ddraig?"

[Selalu. Mari tunjukkan lawan kita kekuatan Kaisar Naga Merah]

Issei tersenyum mendengar jawaban naga itu.

Kemudian dia segera bangun dari posisinya ketika seseorang sedang mengetuk pintu kamarnya.

Dari luar pintu, suara lembut yang familiar terdengar.

"Um... Ise-san? Boleh aku masuk?" Asia yang berdiri dibalik pintu.

"Iya, tentu. Ayo masuk", Issei langsung menjawab.

Matanya membelalak sedikit saat melihat uskup mengenakan pakaian biarawati lamanya.

"Asia, bukankah itu...?"

"Ah, ini?" mengetahui apa yang Issei maksudkan, Asia bergerak untuk menunjukkan pakaiannya lebih banyak.

"Buchou-san memberitahuku kalau aku bisa memakai pakaian yang paling membuatku nyaman... Jadi aku memilih yang ini, biarpun aku Iblis sekarang ... Bagaimana menurutmu, Ise-san?"

Issei tersenyum lalu dia mengangguk.

"Hm. Ya, itu terlihat sempurna untukmu", Issei mengakhiri dengan senyum kecil.

"Um... Bisakah aku duduk di sebelahmu?"

Asia dengan patuh bertanya saat tatapannya mengarah ke sekitar lantai dengan malu-malu.

Issei hanya minggir sebentar dan dia menepuk tempat di sebelahnya, mendorong Asia untuk duduk.

Setelah mantan biarawati itu duduk di sampingnya, Asia bergeser lebih dekat lagi, sisi kiri tubuhnya melakukan kontak langsung dengan sisi Issei.

DxD : One Punch HeroWo Geschichten leben. Entdecke jetzt