𓆩 ﹫. 03

20.2K 2.1K 234
                                    

Happy Reading...

Di sebuah kamar hotel bintang lima terdapat sepasang kekasih, sedang duduk di atas kasur dengan sang wanita yang berada di depan sang pria. Mereka terlihat tidak mengenakan sehelai pakaian, hanya selimut tebal yang menutupi tubuh mereka.

"Sampai kapan kau terus melakukan ini?" Tanya sang pria

"Melakukan apa?" Balas si wanita

"Yang kau lakukan pada pria itu" Sahut si pria

"Sampai aku mendapatkan apa yang aku mau, kau tidak perlu ikut campur. Kau hanya cukup diam dan nikmati permainan ku" Jelas si wanita lalu meminum wine yang ada di tangan nya. Sedangkan si pria hanya terdiam mendengar jawaban kekasih nya.

.

.

.

Pukul tiga pagi Donghyuck terbangun dari tidurnya. Ia sempat bermimpi buruk. Donghyuck beranjak dari tempat tidurnya berniat pergi ke dapur untuk mengambil air, namun langkahnya terhenti saat matanya melihat sesosok pria tampan dengan alis camar tertidur di sofa kamar mereka.

Donghyuck mendekati pria itu yang kini berstatus sebagai suami nya. Secara perlahan ia berjalan mendekati sofa dan berjongkok di hadapan Mark. Donghyuck memandangi wajah damai Mark saat tertidur, terlihat sangat tampan membuat jantung Donghyuck berdetak lebih cepat dari biasanya.

Donghyuck memegangi dada sebelah kirinya dan merasakan jantung nya yang berdetak ribut.

"Apa kau nyaman tidur disini?" Bisik Donghyuck

Donghyuck bangkit dari posisi nya, lalu ia berjalan menuju lemari dan mengambil sebuah selimut. Ia kembali mendekat pada Mark, dengan perlahan ia menyelimuti tubuh Mark dengan selimut yang ia bawa tadi secara perlahan. Setelah menyelimuti tubuh Mark, Donghyuck kembali berjongkok, kembali menatap pahatan Tuhan yang sempurna.

"Aku baru menyadari jika kau sangat tampan saat tidur" Puji Donghyuck dengan berbisik

"Haish.. Apa yang aku pikirkan" Tepis Donghyuck lalu beranjak dari tempatnya dan kembali ke tempat tidurnya, melupakan niat awalnya yang ingin mengambil air di dapur.

.

.

.

Donghyuck terbangun karena terganggu oleh suara alarm dari jam digital yang ada di nakas. Donghyuck mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah jendela. Sudut matanya menangkap sosok Mark yang masih tertidur pulas.

Donghyuck lalu beranjak dari tidurnya, membereskan tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu Donghyuck mencoba membangunkan Mark yang masih tertidur pulas.

"Mark, ayo bangun ini sudah pagi" Panggil Donghyuck

"Mark bangun" Panggil Donghyuck lagi dan Mark merespon.

"Sstt...apa kau tidak bisa diam?!" Bentak Mark

"Minggir!" Ucap Mark dengan mendorong tubuh Donghyuck ke belakang lalu pergi ke kamar mandi. Donghyuck hanya bisa menghela nafas nya pelan. Lalu beranjak dari tempat nya.

Sekarang Donghyuck berada di dapur, ia ingin membuat sarapan untuk dirinya dan juga Mark. Hanya masakan yang simpel, masakan yang dulu pernah ibunya buatkan.

Setelah cukup lama memasak, Donghyuck menata makanan itu di atas meja makan.

"Aku harap dia suka" Monolog Donghyuck lalu pergi menuju kamar nya.

Saat sampai ia sempat ragu untuk mengetuk, namun ia memberanikan dirinya, lalu ia mulai mengetuk pintu bercat putih itu.

"Mark, apa kau sudah selesai? Ayo turun dan sarapan" Panggil Donghyuck, tidak ada respon dari dalam. Mungkin dia masih mandi pikir Donghyuck setelah itu ia pergi dari depan kamar dan kembali ke dapur.

Tak berselang lama Mark turun dengan setelan kemeja dan jas yang berwarna hitam.

"Ah aku sudah selesai, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu" Ucap Donghyuck

"Tidak, kau makan saja sendiri. Aku tidak sudi makan satu meja dengan mu" Sarkas Mark lalu pergi begitu saja.

Donghyuck hanya bisa diam mematung melihat Mark yang sudah menghilang di balik pintu. Donghyuck pun akhirnya memakan makanan nya sendiri.

Selesai dengan sarapannya Donghyuck membereskan alat makan nya, setelah itu ia mengambil kotak bekal. Ia berniat memberikan bekal itu pada Mark untuk makan siang nanti.

.

.

.

Mark sudah sampai di perusahaan nya. Ia keluar dari mobil setelah memarkirkan nya di tempat yang sudah tersedia.

Gloden Rose Company adalah perusahaan yang cukup terkenal. Perusahaan ini di dirikan oleh Mark saat umur nya masih 20 tahun dan sekarang umur nya sudah menginjak 23 tahun. Ia menjadi CEO di usia mudanya. Perusahaan ini di berikan oleh ayahnya Tuan Jason. Tuan Jason hanya memberikan modal dan gedung saja, ia ingin anak nya mandiri dalam mendirikan sebuah perusahaan.

Inilah alasan mengapa Mark tidak ingin perusahaan nya di ambil kembali oleh ayahnya dan akan memberikan nya pada Jeno adiknya, karena perusahaan ini ia dirikan dengan usaha sendiri.

"Selamat pagi Presdir" Sapa seorang karyawan dan di balas dengan anggukan

Mark di kenal sebagai CEO yang tegas, dingin dan perfeksionis. Semua yang ia lakukan harus sempurna tidak ada kesalahan sedikit pun.

"Bagaimana jadwal ku hari ini?" Tanya Mark pada sekretaris pengganti nya, Lucas.

Kalian masih ingat Lim Hyora? Ya, setelah menjalin kasih dengan Mark. Mark memutuskan Hyora untuk berhenti bekerja sebagai sekretaris nya. Alasan nya cukup simpel, Mark tidak ingin Hyora di goda oleh karyawannya sendiri. Lalu ia menujuk Lucas ketua Divisi dua sekaligus sahabatnya menjadi sekretaris pribadi nya.

"Hari ini Presdir ada rapat dengan divisi tiga, lalu di lanjut dengan rapat kerjasama dengan BAP Corporation. Saat makan siang kau ada rapat di luar membahas proyek pembangunan cabang baru di Chicago, setelah itu kau-"

"Baiklah cukup, jangan kau lanjutkan" Potong Mark. Mendengar jadwalnya saja sudah membuat kepalanya pening.

"Itu bahkan baru setengah dari jadwal mu" Jawab Lucas santai lalu duduk di sofa ruang kerja Mark dengan tidak tahu dirinya.

"Bagaimana dengan dia?" Tanya Lucas yang kini sudah menggunakan bahasa informal pada Mark.

"Siapa yang kau maksud?" Tanya Mark

"Lee Donghyuck, Istri mu" Jawab Lucas

"Tidak usah membahas dia, mendengar namanya saja aku sudah muak" Jawab Mark sarkas

"Apa yang membuat mu benci padanya? Jika aku perhatikan dia pria yang manis dan polos" Ucap Lucas

"Polos kata mu? Dia hanya memanfaatkan keadaan nya agar bisa hidup enak dengan harta yang aku punya. Lebih baik aku menikah dengan Hyora dan hidup bahagia di luar negeri" Ucap Mark dengan menatap Lucas tidak suka.

"Ya ya ya terserah kau saja. Kau terlalu di butakan oleh cinta nya Hyora, aku harap kau tidak menyesal nantinya" Sarkas Lucas

"Apa maksud mu?" Tanya Mark

"Bukan apa-apa, aku hanya memberikan mu peringatan" Jawab Lucas santai

"Terserah kau saja Luke, kembalilah bekerja." Ucap Mark.

Lucas beranjak dari tempatnya lalu keluar dari ruangan Mark, membiarkan pria tampan itu mengerjakan pekerjaan nya.

"Aku harap kau tidak menyesal pada akhirnya, karena ada satu fakta yang tidak kau ketahui"

Hai

Sbnrnya ga ada yg berubah dri alurnya. Pdhl niatnya aku mau ubah alur

Tpi sepertinya ga bisa, klo mau ubah alur aku hrs rombak ulang, ngetik ulang dri awal.

Chp ini sampe sini dulu
Jgn lupa vote, komen dan share

See you next time...

I Love U but I Hate U「MarkHyuck」✅Where stories live. Discover now