𓆩 ﹫. 17

22.3K 2K 81
                                    

Happy Reading...

Didalam sebuah kamar hotel, Mark duduk termenung di balkon kamarnya. Ia masih memikirkan kejadian pagi tadi saat ia bertemu dengan Haechan.

"Mau sampai kapan kau akan berdiri diam seperti itu? Hari sudah gelap, angin malam tidak baik untukmu" Tiba-tiba Lucas datang, ia berdiri di sebelah Mark. Ia menyalakan rokok lalu menghisap benda yang mengandung nikotin itu lalu menghembuskan asapnya ke udara.

Mark yang merasakan kehadiran Lucas hanya melirik nya sebentar lalu kembali memandang jalanan kota yang terlihat indah dengan kerlap kerlip dari lampu-lampu yang ada.

"Dia benar-benar Donghyuck kan?" Tanya Mark, Lucas mengerutkan dahinya

"Maksudmu? Haechan?"  Tanya Lucas balik

"Ya. Aku benar-benar yakin jika itu dia, tapi kenapa dia mengubah namanya?" Ucap Mark, ia terlihat sedikit frustasi

"Apa kau percaya jika semua orang di dunia ini memiliki tujuh kembaran yang tersebar di beberapa negara? Aku rasa dia hanya mirip saja dengan Donghyuck" Jelas Lucas. Tentu saja dia berbohong

"Tidak mungkin Luke. Aku mengenal Donghyuck, aku bahkan hafal dengan suaranya. Jika memang iya hanya mirip, tidak mungkin semirip itu. Seperti kertas yang di fotocopy" Bantah Mark. Lucas terdiam

"Sebenarnya apa tujuan mu mencari Donghyuck?" Tanya Lucas kembali menghisap rokoknya.

"Aku ingin meminta maaf, aku menyesal. Harusnya aku tidak mencampakkan dan membiarkan dia pergi" Jawab Mark sambil menundukkan kepalanya. Ingin menangis rasanya.

"Kau baru menyesal sekarang?" Ucap Lucas sambil tersenyum miring

"Sejak kemarin kau kemana saja? Setelah kau tahu kebusukan wanita itu kau baru menyesalinya. Sudah sejak awal aku selalu memperingati mu, tapi kau nya saja yang tidak mau mendengar" Sindir Lucas. Mark hanya terdiam, ia tertampar dengan kata-kata Lucas.

"Aku akan pergi keluar sebentar, mencari angin" Ucap Mark lalu pergi meninggalkan Lucas di balkon

"Kau itu bodoh Mark, aku harap Haechan mau memaafkan mu" Bisik Lucas.

Mark mengambil hoodie, dan memakainya tidak lupa ia membawa dompet dan ponselnta. Ia pun pergi keluar untuk sekedar mendinginkan kepalanya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Ia berjalan kaki sambil sesekali kaki nya menendang kerikil. Sampai ia tak sadar ternyata ia sudah sampai di taman kota. Ia pun berkeliling taman.

Bruk!

"Ouch.. Sssttt hikss huwaaa pantat Minhyung sakit!!" Tiba-tiba seorang anak kecil menabrak kaki Mark. Mark pun menundukkan kepalanya menatap anak kecil itu lalu Mark berjongkok mensejajarkan dirinya dengan si anak kecil.

"Hei kau baik-baik saja? Mana yang sakit hm? Maafkan paman tidak melihat mu" Ucap Mark lalu menggendong Minhyung yang masih menangis.

"Hikss..." Minhyung masih menangis

"Hei jangan menangis, dimana ibumu?" Tanya Mark sambil mengedarkan pandangannya mencari ibu dari Minhyung. Ia masih tidak menyadari jika anak kecil itu adalah Minhyung yang ia temui di perusahaan Johnny

"Hikss... A-aku tersesat" Jawab Minhyung

"Kau tersesat? Baiklah mari kita cari ibumu bersama sama. Sebelum itu siapa namamu?" Tanya Mark sambil berjalan mencari ibu dari Minhyung

"M-minhyung, Lee Minhyung" Jawab nya dengan sedikit sesenggukan.

"Minhyung?" Mark seperti pernah mendengar nama itu tapi ia lupa.

"Dimana terakhir kau bersama ibumu Minhyung-ya?" Tanya Mark lagi

"Euumm... Minhyung lupa, seperti nya di sana" Tunjuk Minhyung pada sebuah bangku

Mark menggendong Minhyung sambil mencari keberadaan ibu Minhyung. Mark merasa sangat nyaman bersama Minhyung, anak itu mudah mengakrabkan diri pada orang asing. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat bersama Minhyung.

"Minhyung-ya kau dimana nak!!" Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil Minhyung

"Mommy!!!" Pekik Minhyung lalu memaksa turun dari gendongan Mark dan berlari memeluk kaki seseorang yang memanggil nya.

"Astaga nak kau kemana saja? Mommy mencari mu kemana-mana. Kan sudah mom bilang jangan pergi kemana-mana sampai mommy kembali" Marah Haechan pada Minhyung. Ia sangat khawatir

"Maafkan Minhyung mommy, awalnya Minhyung ingin mencari mommy karena mommy pergi terlalu lama, tapi aku malah bertemu uncle ini" Jelas Minhyung sambil menunjuk Mark yang berdiri tidak jauh dari Haechan dan Minhyung. Haechan menoleh dan langsung terdiam.

"T-terimakasih sudah menemukan anak ku Tuan" Ucap Haechan sedikit terbata. Jantungnya berdegup dengan cepat.

"Donghyuck-ah.." Panggil Mark, ia mendekati Haechan tapi Haechan malah mundur beberapa langkah.

"Maaf Tuan tapi Anda salah orang, saya bukan Donghyuck. Nama saya Haechan" Jawab Haechan. Ingin rasanya pergi dari sana tapi kakinya serasa di paku.

"Kumohon dengarkan aku. Aku tahu kau Donghyuck, kau hanya mengganti nama mu saja. Aku mohon dengarkan penjelasanku" Mohon Mark

"Apa lagi yang mau kau jelaskan? Semua sudah jelas bukan? Kau bahagia bersama pilihan mu" Ucap Haechan. Matanya mulai berkaca-kaca. Ingatan lima tahun lalu kembali berputar di kepalanya.

"Tidak, aku salah. Aku salah memilih kembali dengan wanita itu. Aku menyesal, ku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya" Mark masih memohon, ia kembali mendekat namun dengan cepat Haechan mengangkat tangan nya tanda agar Mark berhenti melangkah.

"Berhenti disana, jangan mendekat" Ucap Haechan

"Aku sudah bahagia dengan kehidupan ku yang sekarang. Aku bahagia tanpa dirimu Mark, aku mohon pergilah jangan pernah kembali lagi. Aku sudah pergi dari kehidupan mu, kini kau pergilah dari kehidupan ku dan jangan pernah mencari ku lagi"

"Sudah cukup aku merasakan sakit Mark dan kali ini tidak. Biarkan aku tenang dengan kehidupan ku bersama anak ku"

"Aku mohon Donghyuck beri aku kesempatan" Mark masih memohon.

"Kesempatan? Sudah banyak kesempatan yang aku berikan pada mu, tapi apa? Kau tetap saja menyakiti ku dan sekarang kau kembali ingin meminta kesempatan lagi? Tidak Mark, kesempatan mu sudah habis" Jawab Haechan. Kini air matanya sudah mengalir deras. Ia lupa jika sekarang tengah menggendong Minhyung.

"Sudahlah Mark, kita sudah tidak memiliki urusan lagi. Sekarang pergi lah dan jangan ganggu aku lagi" Setelah mengucapkan itu Haechan berbalik pergi.

"Lee Donghyuck tunggu dengarkan aku" Panggil Mark dengan menahan tangan Haechan. Haechan berhenti

"Lee Donghyuck yang kau kenal sudah mati, kini yang ada hanya seorang Lee Haechan. Jangan pernah menyebut nama itu lagi" Ucap Haechan dingin lalu menghempas tangan Mark dan pergi menjauh.

"Aku membenci mu Mark.." Lirihnya

Mark diam mematung di tempat ia berdiri. Ia menatap punggung sempit Haechan yang semakin menjauh. Satu tetes air mata menetes melewati pipinya dan di ikuti tetesan lainnya. Mark menangis.

"Aarrgghhh kau bodoh Mark! Bodoh! Lihat dia sekarang sudah membenci mu!" Ucap Mark menyalahkan dirinya sendiri sambil memukul-mukul kepalanya. Tidak peduli ia ditatap aneh oleh orang-orang yang lewat.

'Kumohon kembalilah Hyuck-ah, maafkan aku...'

Tbc...

Yahooo!! Aku back!
Gatel bgt pen up. Jdi ywdh aku up skrng

Ok skrng udh makin rumit ya
Haechan nanti maafin Mark ga yaa

Tunggu di chp selanjutnya okay^^
Smg kalian suka

Jgn lupa vote komen dan share yaa

See you next time...

I Love U but I Hate U「MarkHyuck」✅Where stories live. Discover now