05

2.7K 425 267
                                    

Suara langkah kaki yang tergesah-gesah terdengar jelas di rumah keluarga Watanabe pagi ini. Jaeyun yang berlari dari kamar nya menuruni anak tangga dengan cepat menuju dapur.

Hampir saja laki-laki dengan seragam sekolah yang acak-acakan nya terjatuh akibat dari menuruni langsung dua anak tangga sekaligus.

"Haru!!"

GREB!

Huh! Untung saja Haruto dengan sigap menangkap tubuh kakak nya yang tak seimbang. Kakak nya jatuh tepat pada pelukan nya.

"Kenapa buru-buru gitu si, kak?" tanya Haruto heran. Ia berjalan santai dengan kaos bola nya menuju dapur, memasukan roti dengan selai kacang ke dalam mulut nya.

Jaeyun yang mengikuti dari belakang menatap Haruto bingung. "Sekarang udah jam delapan, Harutooo! Kenapa kamu masih pake baju rumah???" tangan mungil nya tergesah-gesah mengoleskan selai pada roti nya.

Si adik yang mendengar itu tertawa puas, astaga! "Kak, sekarang kan hari Sabtu? Kakak mau nyapu sekolah emang?" tanya nya dengan nada mengejek.

Dan Jaeyun langsung membeku di tempat nya. Bahu nya merosot begitu saja, bagaimana ia bisa lupa kalau sekarang hari Sabtu? Astaga..

Akhirnya Jaeyun duduk di depan Haruto, memakan roti nya dengan lemas. "Kakak ngga inget.." gumam nya dengan wajah polos.

Haruto menggelengkan kepalanya, masih merasa lucu dengan kejadian tadi. Lalu setelah ia menengguk jus jeruk nya, ia bersuara. "Kak, hari ini temenku mau nginep, kakak jangan keluar kamar."

"Temenmu? Temen sekolah?" Jaeyun agak bingung. Kalau teman sekolah Jaeyun sedikit meragukan, karena ya..ia tau adik nya itu seperti apa saat di sekolah.

Si adik menjawab dengan gelengan. "Bukan, ada, temen nongkrong. Boleh kan?"

"Iya, boleh, Haru."  jawab Jaeyun membuat Haruto tersenyum.

Karena salah hari, Jaeyun memutuskan untuk kembali ke kamar nya, berniat untuk mengganti seragam nya dengan baju rumahan.

"Kak."

Yang di panggil menoleh.

"Give me a morning kiss, please?" Haruto bangkit dari duduk nya, menghampiri sang kakak yang berdiri di ujung tangga.

Ia tarik pinggang kakak nya mendekat, lalu ia dekatkan wajah mereka hingga kedua hidung mereka bersentuhan.

"Haruto, ngga, kakak mau ganti baju." Jaeyun membuang pandangan.

"Bisa nanti, ya? Ngga lama kak, nempel doang, ya? ya? ya??"

Helaan nafas Jaeyun terdengar. Lalu anggukan kepala nya menjadi sebuah kesenangan bagi Haruto pagi ini.

Maka dengan begitu, Haruto menempelkan bibir nya di atas bibir kakak nya. Mengecup nya dengan senyuman.

Tapi bukan Haruto namanya kalau ia tidak melanggar aturan yang di buat. Ia menggerakan bibirnya, melumat bibir Jaeyun yang entah mengapa selalu terasa manis.

"Haru—hh."

Jaeyun mendorong dada Haruto. Nafas nya terengah-engah. "Kan tadi bilang nya apa?!"

mistake •harujake ft. sungjakeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora