15 ; the day i met you

1.9K 313 36
                                    

"Haruuuu~"

"Haruuu, Dad said i can play with you. So let's play~!"

"Haruuu~"

"Haru, ayo main😊"

Demi apapun, Haruto sangat tidak suka dengan kehadiran anak laki-laki yang bahasanya campur aduk itu di rumah megahnya. Sangat mengganggu ketenangan.

Seperti sekarang contohnya, anak laki-laki yang 1 tahun lebih tua di atasnya itu terus saja membuntutinya kemanapun ia pergi! Belum lagi suara cempreng yang akan terus memanggil namanya.

Haru, Haru, Haru dan Haru! Pusing!

"Haru, ayo kita main~" kali ini tangan mungil si anak manis menarik ujung kemeja biru muda yang Haruto kenakan.

Mata setajam elang milik Haruto menatap galak si anak manis yang baru datang ke rumahnya  2 minggu lalu. Kata ayah namanya Jaeyun.

"Main aja sendiri!" jawab Haruto ketus, ia menghempaskan tangan Jaeyun begitu saja lalu lanjut melangkah menuju halaman belakang rumah.

"Aku ngga suka main sendiri😤" Jaeyun menatap punggung Haruto dengan wajah kesalnya, "Ayo dong main sama aku." rupanya Jaeyun masih kekeh ingin bermain dengan si galak Haruto.

"Kalau you mau main sama aku nanti aku kasih hadiah! Kamu pasti suka hadiah, kan?"

Kaki mungil Jaeyun mengejar langkah Haruto. Kepalanya menghadap ke kiri dengan mata fokus pada wajah luar biasa tampan Haruto.

"Ngga suka."

"Masa si? Aku suka hadiah loh padahal."

"Ngga nanya."

Sampai Haruto duduk di pinggir kolam renang dengan kaki masuk ke dalam kolam renangpun, Jaeyun masih setia berdiri di sebelah Haruto.

Ingin sekali bermain dengan Haruto yang menunjukan ketidak sukaan padanya dari awal mereka bertemu.

"Haru~"

"Kamu mah gitu, aku bosen tau!😤" decak Jaeyun dengan kaki yang di hentak-hentakkan.

"Main aja sendiri, ngga usah berisik deh! Itu ada ayunan, main aja di sana!"

Setelah satu dorongan paksa dari Haruto, Jaeyun benar-benar bermain seorang diri.

Duduk di atas ayunan sambil melamun dengan bibir yang tertekuk, ingin menangis.

Kalau saja ada Eric, pasti dia tidak kebosanan. Pasalnya rumah Watanabe benar-benar luas dan penghuninya hanya 5 orang, ayah Yuta, Haruto, dirinya, bibi yang membersihkan rumah dan juga supir. Namun bibi yang membersihkan rumah akan pulang ke rumahnya sendiri setiap jam 18.00.

Mata sipit Jaeyun menatap penuh minat pada kupu-kupu yang hinggap pada bunga warna-warni yang tak jauh dari ayunan.

Rasa ingin taunya membawa dia turun dari ayunan, menatap ke arah Haruto yang masih duduk di pinggir kolam renang kemudian ia berlari kecil mendekati si kupu-kupu.

Awalnya Jaeyun hanya memandangi kupu-kupu cantik itu dengan senyum yang begitu manis dan menggemaskan, namun tiba-tiba satu ide muncul di kepalanya saat ia melihat bunga mawar merah yang tumbuh dengan cantik.

"Haru pasti mau main kalau aku kasih bunga, hihihi~" gumam Jaeyun dengan kekehan lucu menyusul di akhir.

Kedua kaki mungil Haruto bergerak-gerak di dalam kolam renang, menciptakan bunyi kecipak di tengah keheningan.

Ah, kok jadi hening?

Kepala Haruto menoleh ke tempat ayunan berada. Kosong. Jaeyun tak duduk di atas ayunan, bahkan suara cempreng anak itupun tak terdengar sama sekali.

mistake •harujake ft. sungjakeWhere stories live. Discover now