Tidak tau ini sudah yang keberapa kalinya Jaeyun menghela nafas. Kesal bukan main dengan Sunghoon yang duduk di tengah tangga menghalangi jalan nya menuju aula sekolah.
Heeseung sudah memberi pengumuman bahwa seluruh murid di wajibkan berkumpul di aula sekolah pagi ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lewat tinggal lewat." kata Sunghoon santai namun dengan wajah yang justru terlihat tidak santai.
"Kamu kenapa nyebelin banget si?! Aku mau lewat, nanti aku ngga tau Heeseung mau ngomong apa."
Si pucat itu menegakan tubuh nya, wajah nya ia dekatkan untuk menatap mata Jaeyun secara lebih dekat.
"Kemarin ngapain aja sama adik kamu?"
Satu pertanyaan yang langsung membuat Jaeyun rasa nya seperti di tikam. Nafas nya tercekat.
"Minggir."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara berat Haruto mengalihkan fokus Sunghoon dan Jaeyun. Laki-laki dengan mata elang itu menatap Sunghoon tajam dengan tangan kanan berada di saku celana dan tangan kiri yang menggenggam tangan Jaeyun.
Tawa sumbang Sunghoon menjadi sahutan suara berat Haruto. Laki-laki pucat itu berdiri dari duduk nya, dengan tangan yang juga berada di saku celana, Sunghoon bersuara. "Mau jalan sendiri atau perlu di seret?"
Punggung Haruto di tabrak begitu saja oleh Sunghoon yang menaiki tangga. Seperti nya hubungan Haruto dan Sunghoon akan lebih parah dari pada hubungan Haruto dengan Guanlin.
Genggaman tangan nya di lepas oleh Jaeyun, "kak? Kakak mau ngapain?! Ngga usah naik."
Jaeyun menggelengkan kepala, "ngga pa-pa, kamu duluan aja ke aula nya." kata Jaeyun yang segera menyusul Sunghoon.
M I S T A K E
Sepasang kekasih itu duduk saling berhadapan. Ah, tidak. Hanya Sunghoon yang duduk, laki-laki pucat itu duduk di atas brangkar UKS dengan rokok yang ia apit di bibir nya dan Jaeyun yang berdiri di depan nya dengan wajah yang memerah.
