08

2.4K 407 207
                                    

Pembelajaran olahraga akan di mulai 20 menit lagi, dan kelas Sunghoon sedang menunggu kelas Jaeyun dan Jay untuk turun ke lapangan karena mereka ada kelas gabungan.

Jay misuh-misuh tidak jelas. Kesal dengan Sunghoon yang meneror nya dengan 120 chat dan 115 panggilan masuk. Teman pucat nya itu memanggilnya untuk meminta bantuan.

"Lo yakin pake cara kek gini? Alay anjir, ogah ah gue." laki-laki dengan kaca mata bulat itu berjalan ke pinggir lapangan.

"Anjir, nanti gue bayar 50 ribu." cegat Sunghoon.

"Ogah, 50 ribu doang. 100 ribu lah, mau kaga?" tawar Jay.

Si pucat dengan seragam olah raga nya itu menghela nafas, ingin sekali melempar kepala Jay menggunakan botol pilox yang ia bawa.

"Sialan, bapak lo CEO anak nya nawar duit. Yaudah, gece ah."

Senyum menyebalkan terpasang di wajah Jay. Ia mendekati Sunghoon lagi, ia buka karton besar berwarna putih lalu Sunghoon tulis dengan huruf-huruf besar menggunakan pilox hitam.







M I S T A K E







Lain lagi di kelas Jaeyun. Pelajaran sejarah baru saja selesai 3 menit yang lalu, dan Jaeyun sedang merapihkan alat tulis nya.

Mata pelajaran selanjut nya adalah olahraga. Huft, Jaeyun sedang tidak mood mengikuti pelajaran itu, selain karena malas ia juga masih menghindari Sunghoon.

Ting!

Jayyy :
• liat keluar jendela
• cepet.

Jaeyun segera berdiri dari duduk nya setelah membaca pesan masuk dari Jay yang sudah menghilang sejak pertengahan pelajaran sejarah.

"Gila! Jaeyun cepet liat ke lapangan!"

Itu suara Jungwon. Anak itu seperti nya baru selesai berganti seragam. Bukan hanya Jungwon yang menyuruh nya melihat ke lapangan, murid lainpun begitu.

Maka Jaeyun melihat ke arah lapangan dari tempat nya berdiri, meja nya pas sekali sebelah jendela jadi ia bisa melihat lapangan dengan jelas.

Mata nya membulat seketika saat melihat apa yang terjadi di lapangan. Sunghoon berdiri dengan karton besar bertuliskan "jaeyun, I'm sorry. can you give me a hug if you forgive me?"

Seorang Park Sunghoon menurunkan rasa malu nya untuk mendapat maaf dari sang kekasih. Tidak ada yang menyangka hal ini akan terjadi.

Dengan cepat Jaeyun keluar dari kelas nya, turun ke lantai dasar menuju lapangan. Lari nya membuat seisi lorong memperhatikan nya.

Sampai di lapangan ia tak berhenti begitu saja. Laki-laki manis itu menarik karton putih yang Sunghoon pegang dan dengan segera ia memeluk Sunghoon erat.

"Kamu ngapain kaya gini?! Ngga malu?" tanya Jaeyun dengan nada kesal nya.

Sunghoon justru terkekeh, telapak tangan nya mengusap surai cokelat Jaeyun. "Apapun aku lakuin demi kamu." jawab nya.

Satu lapangan berserta murid-murid yang melihat dari gedung sekolah kompak menyoraki sepasang kekasih itu, kecuali tiga orang.

Sunoo, laki-laki manis itu berdiri di pinggir lapangan dengan wajah datar nya. Tangan nya menggenggam erat minuman dingin yang tadi nya ingin ia berikan untuk Sunghoon.

mistake •harujake ft. sungjakeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu