16 ; last kiss

2.4K 272 53
                                    

Tak!

Lai Guanlin melempar satu tiket pesawat tujuan LA ke atas meja tak terpakai, kemudian ia menyesap kembali batang rokoknya.

"Nanti malam, jam sembilan. Eric bakal jemput lo, jadi jangan lama-lama." katanya santai.

Matanya memandangi Jaeyun yang berdiri dengan kaku, mata laki-laki manis itu bergetar sarat akan rasa bimbang dan gelisah.

"Kalau ngga siap ngga usah di paksa kali. Dan dari mata lo udah ketawan banget kalau lo ngga bisa lepas dari Haruto."

Jaeyun menoleh, kemudian menggeleng pelan seolah meyakinkan dirinya bahwa ini adalah pilihan terbaik. Ia harus memulai lembar baru.

"Ngga, aku bisa. Nanti malem, tunggu aku." ucap Jaeyun mantap, dengan segera ia memasukan satu tiket pesawat kedalam ranselnya.

"Ngga usah bawa apa-apa selain dompet, hape lo tinggal aja." Guanlin berdiri dari posisi duduk nya, ia melangkah, mengikis jarak antara dirinya dan Jaeyun, "Lo ngga mau Haruto tau kemana lo pergi, kan?"

Dengan segera Jaeyun mendorong dada bidang Guanlin. Membuang pandangan ke segala arah, kemanapun asalkan tak bertemu pandang dengan Guanlin.

Jaeyun tak suka dengan cara Guanlin memandangnya dengan begitu mendominasi, melebihi Haruto. Jaeyun tak suka dengan cara Guanlin berucap datar tentang Haruto. Bagi Jaeyun, Guanlin terlalu mendominasi.

"Lo ngga suka sama gue?"

Pertanyaan Guanlin barusan sukses membuat Jaeyun tersedak ludahnya sendiri. Tanpa sepatah kata apapun Jaeyun menggeleng ribut, membantah pertanyaan Guanlin yang sialnya tepat sasaran.

Laki-laki jangkung tersebut justru terkekeh, mengusap surai coklat Jaeyun gemas kemudian berlalu begitu saja, "Lo ngga bisa bohong, les acting sana." ejeknya saat sudah berada di ambang pintu rooftop.

Sebelum Guanlin kembali melangkahkan kakinya, Jaeyun bersuara lebih dahulu, "Hubungan kamu sama Eric...apa?"

Maka, Guanlin berhenti. Ia tak menoleh kebelakang, "Dia saudara gue."

Kedua alis Jaeyun mengerut, tak mengerti maksud Guanlin, "Saudara? Eric ngga--"

"Tanya Eric buat kejelasannya." potong Guanlin. Setelah itu ia benar-benar melangkah pergi.






M I S T A K E









"Jay! Demi apapun, aku mohon kamu tutup mulut, jangan kasih tau siapapun, termasuk Jungwon sekalipun."

"Terus gimana sama Haruto? Lo tau resiko apa yang bakal terjadi kalau sampai lo ninggalin Haruto? Gila lo?"

"Iya aku tau! Tapi tolong, pura-pura aja kamu ngga tau aku pergi kemana. Tolong..."

Laki-laki tinggi tersebut menghela nafas gusar. Kini isi kepalanya campur aduk.

"Haruto bisa aja menggal kepala gue kalau sampai dia tau gue ngerahasiain hal ini. Dan dia bisa ngacak-ngacak seantero sekolah cuma buat ngelampiasin amarahnya!"

Jujur saja, Jay sendiri sebenarnya tak tega melihat mantan kekasih sahabatnya yang kini tengah menangis di hadapannya. Hatinya getir, namun ia sendiri merasa takut untuk menyimpan rahasia tersebut.

"Kali ini aja, tolong aku.."







M I S T A K E







mistake •harujake ft. sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang