11

2.5K 384 294
                                    

Hubungan sepasang kakak adik itu kini menjadi canggung. Mulai dari Jaeyun yang selalu berangkat sekolah lebih awal dan Haruto yang tak keluar kamar jika sedang di rumah.

Kejadian beberapa minggu lalu membuat Haruto merutuki mulut nya sendiri karena sudah lepas kendali, namun ia juga tak bisa mengelak kalau perasaan nya sedikit lega.

Malam ini seperti malam-malam beberapa hari sebelum nya. Haruto hanya menghabiskan waktu nya di dalam kamar.

Remaja laki-laki itu menghela nafas, perutnya perih karena belum makan apapun dari pagi. Melirik jam dinding sebentar, 22.00, seharusnya Jaeyun sudah tidur, jadi aman jika ia memasak mie instan sekarang.

Senyum yang sempat merekah kini kembali luntur. Di depan pintu kamar nya ada Jaeyun yang berdiri dengan satu tangan terangkat seperti ingin mengetuk pintu kamar nya.

"Em..I-itu..Ah! Kakak salah kamar, hehe." Jaeyun berbalik, ingin pergi dari depan kamar Haruto.

"Buatin aku makan." ucap Haruto cepat membuat langkah Jaeyun terhenti.

Laki-laki manis dengan sweater hijau muda itu kembali menatap Haruto.

"A-apa?"

"Aku belum makan, buatin aku makanan." ulang Haruto, lebih memperjelas apa yang ia maksud.







Kini keduanya duduk bersebelahan. Televisi yang menyala sama sekali tak dapat menghilangkan kecanggungan mereka.

Haruto dengan isi kepala yang entah berkelana kemana tampak tenang dengan sepiring nasi dan nugget yang di buat oleh Jaeyun. Sedangkan Jaeyun sibuk menggigiti ujung-unjung lengan sweater nya.

"Kalau laper makan nasi, bukan gigitin baju."

"?!" Jaeyun tersentak. Pipi nya memerah karena malu. "Kakak naik dulu, mau ngerjain tugas." ia berdiri dari duduk nya, melangkah menuju tangga di samping dapur.

Tak!

Lagi-lagi Jaeyun tersentak, kali ini karena ulah Haruto yang meletakan piring nya di atas meja kaca sedikit kasar.

Haruto menenggak air di gelas nya, kemudian mematikan televisi.

"Kakak tau kalau aku suka sama kakak, tapi aku ngga tau perasaan kakak emang cuma buat Sunghoon atau masih ada ruang buat aku."

Jaeyun berbalik, menatap adik nya dengan gelisah. "Maksud kamu?" tanya nya tak mengerti.

Haruto berdiri, melangkah mendekati si kakak yang jelas sekali terlihat tidak nyaman dengan keadaan sekarang, namun Haruto hanya ingin memperjelas semua nya.

"Kakak suka aku juga ngga? Atau perasaan kakak udah sepenuhnya buat Sunghoon?"

Pertanyaan yang terdengar seperti menuntut dari Haruto berhasil membuat Jaeyun berkeringat dingin, ia takut.

"Haru, jangan kaya gini, kakak takut." kata nya seraya menahan tubuh Haruto yang semakin mendekat.

"Jawab aku."

"K-Kakak... Ngga tau." cicit Jaeyun seraya memalingkan wajah nya saat ia merasakan hembusan nafas Haruto menerpa wajah nya.

Decakan Haruto terdengar jelas di telinga Jaeyun. Nafas nya tercekat saat Haruto mencengkram erat pergelangan tangan kiri nya.

"Akh! Sakit Haru!" pekik Jaeyun. Tangan kanan nya ia gunakan untuk melepaskan cengkraman tangan Haruto, namun tak berhasil.

"Kakak tau? Aku selalu kecewa setiap inget kejadian kalian di loker. Aku selalu kecewa setiap lihat gimana senyum yang kakak kasih buat Sunghoon! Dan aku selalu kecewa, aku ngga bisa nerima fakta kita harus ketemu sebagai kakak adik!!"

mistake •harujake ft. sungjakeWhere stories live. Discover now