𝘧𝘰𝘶𝘳𝘵𝘦𝘦𝘯.

2.4K 514 62
                                    

˗ˏˋ꒰ 🍮 ꒱ 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

˗ˏˋ꒰ 🍮 ꒱ 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄




SUASANA MENJADI HENING, sebelum Rimuru memecahkannya.

"Benar, memangnya salah kalau aku sebuah Slime?" Rimuru melompat maju sambil bertanya. Kamu mengikutinya dengan Nyx di belakangmu.

"Ah, tidak ... tetapi sebuah Slime bisa berbicara?"

Erem menutup bibirnya sebelum membukanya lagi, "Tak bisa dipercaya ..."

Rimuru mengambil topeng yang terdampar di kepalanya tadi, "Ini. Ini punya kakak'kan?"

"Maaf, aku tidak terbiasa menggunakan skill barusan. Kamu tidak terluka tadi'kan?"

Shizue melihat topeng itu sebelum menerimanya, "Ya, aku baik-baik saja."

Ingatan kilas balik di Dwargon tentang orang yang ditakdirkan muncul di ingatan Rimuru, 'Ternyata kami bisa bertemu lebih cepat. Orang yang ditakdirkan.' Pikirnya melirik Shizue.

"Aku tertolong. Terima kasih." Shizue tersenyum tulus.

Iris Crimsonmu berbinar, 'Aku tidak berbohong, perempuan di depanku sangat cantik~!' Kamu memuji betapa cantiknya perempuan di depanmu.

Bukan tanpa alasan, rambutnya yang hitam berkilau di tengah panasnya matahari dan iris birunya yang berbinar senang. Itu cukup mendeksripsikan betapa cantiknya orang didepanmu.

Berdehem, kamu tersenyum kepada mereka. "Sama-sama~"

Mendapatkan perhatian mereka──tidak, sepertinya mereka lebih fokus ke monster di belakangmu──kamu menawarkan tempat peristirahatan.

"Kalian sepertinya kelelahan. Apa kalian terluka gara-gara sebuah gumpalan lendir biru ini?"

"Kamu juga sebuah gumpalan lendir! Berhenti mengejekku dan- mengejekku berarti mengejek dirimu sendiri! "

Kamu tersenyum, mengabaikan ocehan omelan Rimuru di kepalamu.

Kaval dan Gido sama-sama menghela napas, "Tidak, aku hanya kelelahan secara mental ..."

"Kami dikejar 3 hari berturut-turut oleh monster ini." Gido menjelaskan dengan malas.

"Kami diserang dan perlengkapan kami rusak, ini membuat kami merasa capek dan lelah. Saat kami merasa lolos dan akhirnya bisa tidur, pembekalan kami jatuh!"

Menghela napas, kamu meletakan kedua tanganmu di pinggul, "Kalau begitu ... kalian boleh singgah dulu di kota kami. Ya'kan, Muru?"

Slime biru itu mengangguk, "Kalian boleh singgah dulu di kota kami."

"Kota?" Perempuan berambut hitam itu mendongak untuk melihatmu.

Menggaruk pipimu yang tidak gatal, kamu beralasan. "Yah~ Kami baru saja akan membuatnya, dan sekarang sedang dalam proses pembangunan."

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄: 転生したらスライムだった件Where stories live. Discover now