𝒍𝒊𝒗𝒆 𝒊𝒏 𝒂 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅 𝒐𝒇 𝒎𝒂𝒈𝒊𝒄 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒄𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚
転生したらスライムだった件,
oh, God.
he's was so powerful and dangerous.
he can easily destroy everything around him, but he doesn't.
and then his lover, she destroyed hers...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TANGANMU terangkat untuk menutup mulutmu yang menguap. Duduk diam disini benar-benar membosankan, apalagi dengan cuaca yang rasanya semakin hari semakin panas. Mengusap mata untuk menghilangkan rasa kantuk, kamu juga menyaksikan pertengkaran dua monster di hadapanmu.
"Shion, ini waktunya untuk kita bergantian ..."
"Tidak perlu, Nona muda. Biar aku saja yang merawat Rimuru-sama! "
Siapa lagi kalau bukan Shuna dan Shion. Mereka berdua saling berhadapan dengan percikan listrik di antara kedua mata mereka. Walau tatapan mereka terlihat seperti bersaing, namun senyum tetap saja terukir di wajah mereka berdua.
"Shion .. dasar kamu ini." Shuna tertawa pelan seraya telapak tangannya menutupi mulutnya dan kedua matanya menutup. Kijin dengan surai ungu juga tertawa pelan dan mulai menambah bumbu.
"Bukankah lebih baik nona muda kembali dengan aktivitas menjahitnya? Biasanya juga sibuk sampai gak ada waktu luang,hahaha "
"Bisa aja kamu ini. Shion juga bukannya memiliki setumpuk pekerjaan ya di ruang kerjamu."
Mereka berdua saling menertawakan satu sama lain. Helaan napas terdengar dari sebelahmu yang membuat dirimu melirik ke samping. Benimaru, yang juga ikut berada di dalam ruangan ini terlihat lelah dengan situasi sekarang.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa ketiga Kijin yang sama-sama sibuk ini bisa berada di dalam ruangan. Itu karena, hari ini adalah hari terakhir prediksi Rimuru akan bangun. Siapa yang tidak mau berada di samping Tuannya ketika dia bangun. Pasti mau dong.
Tanganmu mengambil kue yang tersedia di samping tempatmu duduk, persis di antara tempat Rimuru tidur dan kamu. Menguyah kue dengan pelan, kamu mengangguk-angguk ketika rasanya lumayan dekat dengan ekspektasi mu ketika melihat bentuknya.
"Hoahh " Gemerisik dan gesernya bantal terdengar, yang kemungkinan artinya bahwa Rimuru- sang snow white sudah bangun dari tidur lelapnya.
"Selamat pagi, Rimuru-sama! "
Ketiga Kijinitu menyapa dengan cepat dan segera berlutut di hadapan Rimuru. Mereka menunggu balasan sapa dari Rimuru yang tidak kunjung membalas. Shuna, Shion, dan Benimaru saling melirik satu sama lain sebelum mengintip ke atas, walaupun terkesan tidak sopan, namun mereka penasaran apa yang membuat Rimuru tak membalas.
"Pagi, Rimuru." Kamu menyapa dirinya yang terlihat sangat bingung dengan Kijin dihadapannya. Rimuru melihatmu dan memberikan reaksi jempol dengan tubuh Slimenya. Dia hendak bertanya tentang monster dihadapannya, namun niat itu diurungkan ketika salah satu dari mereka menyapa lagi.