▶️ Trauma.

19 3 0
                                    

Sebelum membaca tulisan ini, author pengen ingetin buat kasi vote dan komen yang banyak biar author semangat nulis nya🥺

            Aku memasuki kamar dengan menyeka air mata yang sedari tadi aku tahan. Sengaja langsung ke kamar agar mbah kung dan Oma tidak khawatir. Aku pun menyempatkan diri mengecek ponselku yang tadi berbunyi, ternyata ada pesan dari mamah.

Bayu udah sampai rumah nak? Langsung istirahat ya sayang. Besok mamah buatin bekal buat kamu, mamah titipin ke bang Kevin ya sayang. Love you anak baik mamah❤️.

"Hiks..." Tak apa untuk kali ini saja aku menjadi anak cengeng. Bayu tidak selamanya harus tegar dan sok kuat di hadapan semua orang kok.

Bahkan hampir tujuh belas tahun aku menahan semuanya, aku mencoba sabar dan tabah menerima semua ini. Bagaimana perasaan kalian jika harus di pisahkan dari kedua orang tua kalian sejak kalian kecil, bahkan untuk menemuinya saja kalian kesulitan.

"Hah anjeng, kenapa gue jadi cengeng kaya banci gini sih. Come on Bayu ini bukan kali pertamanya Lo di giniin." Marah ku sambil menepuk-nepuk pipiku sendiri.

"Gue harus kuat, seenggaknya gue harus cepet-cepet pergi ke Korea biar kak Alden lebih cepet penyembuhannya." Gumamku pada diriku sendiri.

Trowback on.

11 tahun yang lalu.

Aku merasa sangat bahagia karna hari ini adalah hari ulang tahun ku yang kelima. Apalagi kemarin kak Elsha, kakak sepupuku memberi tahuku kalau dia akan kembali ke Jakarta dan merayakan ulang tahunku bersama-sama.

Hadiah dari bang Kevin dan Lilly pun tak kalah membuatku bahagia, intinya hari ini aku begitu bahagia karna semua orang yang aku cintai berkumpul untuk merayakan hari ulang tahunku.

" Bayu, ayo makan. Bang Ke udah laper nih." Ucap bang Kevin padaku dengan senang hati aku pun menerima ajakan bang Kevin namun seketika aku teringat pada kakak ku Alden, akupun ingin mengajaknya bergabung bersama denganku dan bang Kevin.

"Bang Ke kesyana dulu aja, nanti Bayu nyusul deh." Ucapku.

"Memangnya Bayu mau kemana?" Tanya bang Kevin kepo.

"Bayu mau nyari kak Al dulu deh, mau Bayu ajakin makan bareng syma kita." Jelasku dan bang Kevin pun hanya menurut. "Yaudah jangan lama-lama ya Bayu ya."

Setelah berkeliling kolam, akhirnya aku menemukan kak Alden yang tengah berdiri di pinggir kolam yang sepi sambil melamun. "Kak Al kenapa disini? Disini kan sepi kak Al emangnya gak takut?" Tanyaku namun kak Alden hanya diam.

"Kak kita makan bareng yuk." Ajak ku sambil meraih tangan kak Alden.

Namun alih-alih tersenyum kepadaku, kak Alden justru menepis dengan kasar tanganku dan kembali menunjukan tatapan tajamnya. Tatapan yang selama ini membuatku ketakutan. "Gak usah sok baik sama aku." Ucapnya dingin.

"Tapi kan Bayu mau makan bareng sama kak Al." Merasa semakin takut, aku pun menunduk tak berani menatap mata kak Al.

"Kalo aku bilang gak mau ya gak mau, ngerti gak sih? Kamu tau kan aku benci sama kamu jadi aku gak mau deket-deket sama kamu." Bentak nya membuatku semakin takut.

"Tapi salah Bayu apa kak?" Tanyaku.

"Kamu masih gak tau salah kamu apa? Kamu hidup jadi adik ku itu udah kesalahan besar tau gak?" Ucapnya sambil menyeringai dan menakutkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Story About FakboiWhere stories live. Discover now