▶️ kembali pulang

84 10 0
                                    

Kamu mungkin bisa memisahkan hubungan seseorang dengan kekasihnya, tapi kamu tidak akan pernah bisa memisahkan hubungan antara anak dan ibunya.

Bayu ngaharjuna satria.

Bayu pov

            Aku berjalan sambil membalas sebuah pesan yang setiap harinya selalu menjadi semangatku, pesan dari seseorang yang begitu berarti bagiku. Kata orang, jarak itu terlalu kejam dalam memisahkan. Namun kataku jarak itu tidak kejam, jarak adalah pengukur kesetiaan karna dengan jarak kita bisa tau jika yang terbaik pasti akan tetap tinggal dan menjaga namun jika dia bukan yang terbaik dia akan  pergi begitu saja.

Ingat, kesetiaan itu mahal. Maka dari itu tidak bisa di lakukan oleh orang rendahan!

Dalam hidupku aku hanya mencintai 4 wanita saja, yang pertama adalah ibuku, yang kedua Oma Santi, yang ketiga Lovely ku dan yang terakhir adalah saudara sepupuku yang sudah tiada. Jadi mau mendapat cap fakboi seperti apapun nyatanya aku tidak akan pernah mencintai wanita lain selain keempat wanita itu. Tidak ada tempat lain di hatiku selain untuk mereka berempat.

Jangan berbuat ulah untuk hari ini atau aku akan marah!

Aku tersenyum mendapati sebuah pesan menggemaskan dari Lovely ku. Gadis ini, mau berkata marah seperti apa padaku nyatanya dia tidak akan pernah bisa mendiamkanku lebih dari satu jam. Bahkan ketika pertama kali kami harus berpisah karna dia harus melanjutkan sekolah di luar negeri bersama orang tuanya Lovely ku selalu menerorku dengan pesan-pesan singkat yang menurutku begitu membosankan namun aku tetap saja menyukai pesan itu.

Bahkan dia sampai telat makan karna pesannya tak kunjung aku balas. Lucu sekali, jika mengingat wajahnya ketika marah ingin rasanya aku mencubit pipinya sampai habis.

"Bayu awas!" Teriak Sephia sambil menarik tanganku hingga kami terjatuh bersama.

"Ck! Apaan sih Lo narik-narik gue?" Ketus ku.

"Maaf Bay, tadi ada sepeda lewat aku takut kalau kamu ketabrak." Kata Sephia.

"Gak usah sok peduli Lo!" Balas ku lagi sambil melempar tas ku ke tanah. "Dari pada caper ke gue mending tuh bawain!"

Ku lirik gadis itu pun hanya menunduk patuh sambil memungut tas yang aku buang. Aku pun melanjutkan langkahku memasuki gedung di hadapanku sambil sesekali mengedipkan mata ke arah gadis-gadis yang sok cantik itu. Asli kalau tidak karna mau menutupi jati diriku yang sebenarnya, aku juga malas seperti ini. Bertingkah bodoh dan menggoda wanita seperti ini hampir membuatku ingin muntah saja.

                       🍀🍀🍀

Siang ini, sepulang sekolah aku mampir kerumah mamah. Masih dengan Sephia yang menyetir mobil untuk ku, aku pun kembali mengirim pesan kepada seseorang.

Hari ini aku mau ketemu mamah sama papah, doain ya semoga gak terjadi perdebatan lagi.

Aku capek kaya gini terus

Tulisku. Lalu aku memasukan handphone ku kedalam saku sambil merebahkan diri sambil memandang jalanan di sampingku. Jarak sekolah ke rumahku sebenarnya tidak terlalu jauh, namun aku memilih untuk lewat jalan lama supaya Sephia turun nya gak terlalu jauh dari rumahnya.

Oh ya, jika kalian tanya kenapa Sephia bisa mengendarai mobil padahal dia anak orang miskin. Jawabannya adalah minggu lalu aku menggembleng dia seminggu full untuk belajar nyetir bahkan sampai membuatkannya SIM.

Mau gimana lagi, ini jalan satu-satunya supaya aku bisa berangkat ke sekolah tanpa supir kalau pas Kevin ataupun Anjar gak bisa ngasih tumpangan.

Kenapa aku gak bikin aja SIM sendiri?

Story About FakboiWhere stories live. Discover now