51. [Bonus]

6.6K 544 18
                                    

Haiii~ Aku besok libur, kawan~ Jadi update.
Ini chapter terakhir, yaaa... benar-benar terakhir <3

Selamat membaca!











-~~~-

"YEAAYY SELESAII!!" Sungchan baru aja keluar dari ruang ujian langsung teriak.

Hari ini ujian akhir semester dua. Sebentar lagi Sungchan naik kelas 11 dan Haechan jadi kakak kelas.

"Diem bentar, bisa? Kepala gue masih pusing." kata Ryujin sinis.

"Yeuu, napa sih. Gue udah seneng ini. Akhirnya selesai! Otak gue udah melepuh!" Sungchan muter-muter di tempat sambil liatin langit.

Cuaca hari ini cerah, jadi langitnya bagus. Warna biru, sama awannya keliatan jelas banget. Tapi tetep, terik matahari engga bakal ilang, panas cuy:')

"Sekarang diem, kasihan otak lo. Makin miring entar kalau lo muter-muter." Chenle teken pundak Sungchan biar duduk di gazebo belakang dia.

Susah loh Chenle buat nyampe pundak temennya ini. Perjuangan banget, jadi mohon dihargai. Jangan diketawain, atau Lele marah! >:(

Anak-anak ini ngobrol beberapa menit sambil tungguin jemputan masing-masing. Engga ngobrol sih, lebih ke ngatain satu sama lain.

"Lo jadi ke Bali?" Jeongin tanya. Chaeryeong yang engga tau apa-apa jadi ikut kepo.

Sungchan ngangguk sama senyum-senyum excited.

-~~~-

"Nanti anak-anak langsung dijemput sama supir terus berangkat ke Bandara sama Mama sama Papa" Chitta ngomong ke suaminya yang lagi packing.

"Barang anak-anak?"

"Udah semua, di ruang tamu. Kemarin mereka udah aku suruh packing, biar engga ribet."

Johnny ngangguk terus senyum. Dia jalan deketin Chitta dan peluk yang lebih mungil dari belakang, "makasih yaa"

Chitta yang gampang salting jadi malu-malu, "iyaaa. Ini udah entah ke berapa kali kamu bilang makasih ke aku, babe"

Johnny tempelin dagunya ke bahu Chitta, "yaa... Karena kamu seberharga itu buatku, babe. Dan aku beruntung punya kamu. Aku juga engga tau gimana caranya buat bilang makasih ke Tuhan karena udah kirim kamu buat aku. Ratusan kali, bahkan ribuan kali ucapan terima kasih juga engga bakalan cukup buat tau seberapa bersyukurnya aku punya kamu."

-~~~-

Resepsi pernikahan atau pesta meriahnya Johnny sama Ten di Bali. Engga yang mewah banget, tapi mewah. Bingung? Sama.

Kalau kata Johnny pesta ini engga terlalu meriah. Dekorasi juga sederhana, karena di dekat pantai. Jadi, engga mau banyak dekorasi yang nantinya bakal bikin pantai cantik ini kotor.

Sementara buat Chitta, ini jauh dari kata biasa. Ini mewah banget, jauh dari ekspektasi Chitta. Karena standard biasanya Johnny sama Chitta beda. Jadi, dari sekarang Chitta harus terbiasa dengan kata biasa menurut Johnny.

Tamu-tamu yang diundang hanya dua keluarga besar, sahabat-sahabat terdekat mempelai, dan sahabat dekat Haechan dan Sungchan. Sesuai dengan yang Chitta katakan, seluruh tiket hotel dan pesawat para tamu undangan diatur oleh Johnny.

Biaya? Jauh dari kata murah tentu. Tapi, bukan masalah yang besar untuk Johnny. Toh, ini juga terakhir kali dalam hidupnya dan pertama kali untuk Chitta.

"Kak Mark!"

"Hai, duh... Anak pak Ten kenapa manis banget sih?" Mark menghampiri Haechan dan tersenyum bahagia melihat kekasihnya tampak sangat manis.

Calon Bunda||Johnten [✓]Where stories live. Discover now