O3.[Belanja]

15.9K 1.9K 14
                                    

Besok adalah hari ter-menyebalkan dan hari yang paling gak ditunggu sama Haechan, masuk sekolah.
Iya, besok tahun ajaran baru. Tahun di mana Haechan jadi kakak kelas, tapi juga adik kelas.

Karena besok udah mulai sekolah, hari ini Johnny mau anterin dan temenin anak-anaknya buat beli perlengkapan sekolah baru.

"Hadooh, anak dua ini!! Banguunnn!!" teriak Johnny dengan menggoyang-goyangkan tubuh Haechan dan Sungchan bersamaan.

Tapi tetap mereka tak bergerak sedikitpun.

Lelah lima menit bangunin gak ditanggepin akhirnya Johnny gendong mereka kaya bawa kantong beras, dan dibawa ke kamar mandi.

"Aaaaa!! Dad" / "Aaa, unclee!!" teriak Haechan dan Sungchan kaget saat kaki mereka mendarat di bathup yang penuh air dingin.

Johnny ngakak denger suara mereka.

"Kenapa ga bangunin aja siihh, dingin tau." protes Haechan.

"Tau nih uncle! Huhu dingin." kesel Sungchan.

"Heh! Udah dibangunin ya, kalian aja ngebo kalau tidur. Untung ga langsung di guyur air." jawab Johnny masih ngakak.

"Huh!"

"Udah sana mandi, abis tu sarapan. Katanya mau belanja." perintah Johnny.

"Iya iyaa!" jawab mereka kompak.

Johnny keluar dari kamar mandi dan masak buat sarapan mereka.

"Sana keluar, gue duluan!" usir Haechan ke adek sepupunya.

"Ogah, lo aja keluar. Gue duluan!" balas Sungchan.

"Gaakk, udah kelanjur dingin kaki gue!" tolak Haechan.

"Ya sama, dodol!"

"Berisik banget, udah mandi bareng aja! Atau mau dimandiin?!" teriak Johnny dari dapur.

Haechan bayangin dia mandi bareng Sungchan,dan sebaliknya.

"Tidaakkk!" / "Enggaaa!!" teriak mereka berdua bareng.

"Ya udah, jangan ribut!"

Akhirnya Sungchan ngalah, dia keluar dari kamar mandi dan jalan ke kamar buat ambil baju. Sementara Hechan mandi duluan.

✨✨✨

"Lama banget dah! Bosen nih nunggunya!" ucap seorang pria manis kepada pria manis yang lain.

"Ya maaf, macet ini" jawab Chitta.

"Winwin mana? Ga jadi ikut?" tanya pria yang menunggu tadi.

"Engga, pacarnya lagi di Jakarta. Jadi yaa ngedate lah." jawab Chitta mengingat bagaimana wajah bahagia Winwin pas tau kalau pacarnya lagi di Jakarta.

"Heumm... Jae kapan balik ya, kangen gue," gumam Taeyong.

"Dih dih! Jangan sampe Jae balik pas Yuta disini. Ogah gue jadi nyamuk ya anjir!" bantah Chitta.

Mengingat bagaimana dia harus jadi saksi kebucinan sahabat-sahabatnya. Sangat amat mengerikan dan menyiksa jiwa iri dan dengki.

"Yeuu! Ya lo ajaklah si John John itu," ucap Taeyong.

"Anak dia dah balik, ga bisa sering hangout kek dulu lah!" jawab Chitta.

"Lah, emang sekolah udah mau mulai?" tanya Taeyong.

"Hooh, besok dah mulai masuk. Gila gue habis ini gabisa nongkrong, huhu." Sedih Chitta tuh kalau inget bentar lagi harus ketemu murid-murid minim akhlak.

"Sabar ya, ibu guru." Taeyong menggoda sahabatnya.

"Gue laki ya anjim!"

Taeyong ngakak liat reaksi sahabatnya itu.

✨✨✨

"Jadi, kapan anda bisa ke Jakarta untuk menandatangi perjanjian ini?" ucap Johnny kepada seseorang disebrang sana.

"Kemungkinan satu minggu lagi, saat jadwal saya sedikit renggang."

"Baiklah, saya tunggu. Terima kasih atas kerja samanya. Selamat siang." Johnny menutup panggilan.

"Jadi, gimana, udah selesai semua?" tanya Johnny ke anak-anaknya yang lagi mantengin bulpen sama alat-alat tulis.

"Naah, belom. Masih bingung, mending yang ini, apa ini?"tanya Sungchan meminta pendapat.

Johnny bingung, perasaan sama aja. Isinya juga item...

"Kan sama aja...." jawab Johnny.

"Dih, beda tau! Yang ini ujungnya lancip, kalau yang ini ujungnya tumpul!" jawab Haechan tak terima saat bulpen favoritenya dibilang sama kek bulpen yang dia ga suka.

"Hadeuh, tau amat. Ya udah dua-duanya aja, kalau ga suka ntar kasih ke temen yang mau." jawab Johnny memberikan solusi ke anaknya.

"Okey!"

Lima belas menit kemudian mereka baru keluar dari toko alat tulis setelah berkeliling disana satu jam setengah.

"Udah? Apalagi?"tanya Johnny.

"Tinggal sepatu sama tas. Tapi makan dulu, laper!" jawab Sungchan, dan disetujui oleh Haechan.

"Yaa okee...ayo mau makan apa?"

"Makanan korea!" sahut mereka berdua bareng.

"Okey, ayok."

✨✨✨

Calon Bunda||Johnten [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang