60. Candy jelly

9.9K 1.3K 256
                                    

Darryl tersenyum pada Anastasha, ia mendekati isterinya itu dan memeluk erat Anastasha. Wanita itu baru saja menyelesaikan performnya, Anastasha masih melanjutkan karirnya. Ia masih belum ada pemikiran untuk menyudahi karir yang sudah membesarkan namanya itu.

Lagi pula, Darryl tidak melarangnya untuk melanjutkan apa yang menjadi kesenangannya selama tidak membuat waktu Anastasha bersama keluarga terganggu. Karena wanita itu memilih untuk keluar dari dorm dan tinggal bersama Darryl. Sebulan yang lalu, mereka kembali meninggalkan Indonesia.

Kasihan Darryl sebenarnya, karena harus bolak-balik Korea - California karena urusan bisnisnya yang sekarang juga sedang di puncaknya. Pria itu mengepak-ngepakkan sayapnya merambat ke mana-mana.

"You did well, I'm so proud of you."

"Thanks, honey." Anastasha menyudahi pelukannya membalas senyuman Darryl tak kalah lebar.

Darryl lantas menggandeng tangan Anastasha, menuju ruang makeover gadis itu. Sesekali Darryl membungkukkan badannya tatkala berpapasan dengan teman segrup istrinya atau beberapa crew di belakang layar.

Sampai di ruangan itu, Anastasha menutup pintu dan menguncinya. Sedangkan Darryl langsung membaringkan tubuhnya di sofa yang tersedia di sana. Ruangan ini memang khusus untuk Anastasha, sengaja Darryl membokingnya agar bisa leluasa bertemu dengan wanita itu untuk 3 hari ini.

Istrinya konser 3 hari dan tidak diperbolehkan untuk pulang, sehingga Darryl bersama Daenal yang mengunjungi Anastasha. Tapi Daneal sekarang berada di rumah bersama asisten kepercayaan Darryl, karena ini sudah malam.

Darryl tersenyum evil saat Anastasha mengganti pakaiannya, punggung halus wanita itu terlihat jelas di mata Darryl. Membuat pria itu terbit senyum nakalnya, saat Anastasha masih berusaha menutupi asetnya yang bisa saja terekspos jika ia tidak berhati-hati mengganti pakaiannya.

"Masih aja disembunyiin, padahal Darryl liat tiap hari."

Anastasha berdecak sebal mendengar tuturan suaminya itu. "Diam!"

"Tasya yakin belum ada hasilnya? Perasaan Darryl sehat wal afiat, deh."

Anastasha mengedikkan bahunya. "Gak tau, mungkin belum waktunya."

Darryl menghembuskan nafasnya keras, sedikit lemas mendengar jawaban wanita itu.

"Tasya gak minum yang aneh-aneh, kan?"

"Enggak, tuh."

Pikiran Darryl langsung menerawang jauh, bukan hanya karena Daneal, Darryl juga menginginkan anak kedua lahir di tengah-tengah mereka. Menjadi saudara dan menjadi teman main Daneal setiap harinya.

"Udah selesai, ayo!"

Darryl menganggukkan kepalanya, berdiri dan melangkah keluar ruangan menggandeng tangan sang istri. Merapatkan Anastasha padanya saat menatap kagum istrinya secara terang-terangan.

🌸🌸🌸

Darryl dan Anastasha memasuki kamar tidur anaknya, dibukanya pintu dan mereka langsung di hadapkan dengan seorang bocah berusia hampir dua tahun tertidur di tempat tidurnya. Darryl memasuki tempat tidur Daneal yang khusus untuk tempat tidur anak, yang setiap sisinya di beri pagar dari balon agar anak tertidur dengan aman.

"Lucu banget anak mama, sehat terus ya, Nak." Anastasha mencium kening sang anak yang tertidur dengan nyenyaknya.

Anastasha tersenyum menatap Daneal, selalu saja gemas pada bocah itu. Tidak bangun tidak tidur, Daneal sangat menggemaskan di matanya.

Sedangkan Darryl membelai rambut anaknya, dan tiba-tiba mencubit pipi Daneal agak keras sampai-sampai sang anak terbangun dan menangis.

"Darryl!!" geram Anastasha, tapi suaminya itu malah berlari dengan cepat keluar dari kamar.

Anastasha lantas menggendong Daneal yang air matanya sudah banjir, tangan kecilnya memegangi pipi sambil menangis tersedu-sedu.

"Mama, papa is looking for trouble with me." ujar Daneal menunjuk papanya yang berlari kencang di luar sana.
(Mama, papa mencari masalah denganku.)

"Calm down, baby. Papa will not escape you."
(Tenang, Nak. Papa tidak akan lolos darimu.)

Daneal masih menangis sesenggukan dan bergumam, "Papa, jangan main-main sama dedek ...."

🌸🌸🌸

Daneal berjalan mengendap-endap memasuki kamar papanya, sesuai instruksi Anastasha, ia berjalan pelan mendekati sang papa. Lalu menaburkan ulat dan cacing jelly di tubuh Darryl dan sekitar papanya itu. Dengan hati-hati Daneal menaruh satu jelly berbentuk ulat elastis itu di tangan sang papa, lalu tersenyum evil setelahnya.

Anastasha mengacungkan jempol, lalu berpura-pura tidur di pelukan Darryl. Daneal lalu melancarkan aksinya, menepuk-nepuk pipi papanya.

"Pa, bangun."

"Bangun, Pa. Nanti jodohnya nenek-nenek."

Anastasha menahan tawanya, perutnya terasa terkocok mendengar kata-kata Daneal. Siapa yang didengar anaknya berkata seperti itu? Lagi pula Darryl sudah bertemu jodohnya yang masih cantik dan bukan nenek-nenek, dan itu adalah dirinya sendiri.

Daneal menarik menoel-noel pipi papanya, sampai Darryl merasa terganggu dengan anaknya itu.

"Bangun, Pa. Kalo gak bangun pagi-pagi, nanti jodohnya nenek-nenek kata uncle Joshua."

"Uncle Joshua gak boleh dipercaya, Nak. Syirik!" celetuk Darryl menggerakkan tubuhnya lalu satu tangannya bergerak memeluk sang anak yang masih berdiri di sana.

"Apanih?!!" mata Darryl melotot lebar saat melihat sesuatu di atas tubuhnya.

"Astaga, jantung gue!!!" kaget Darryl langsung berdiri saat tangannya tak sengaja menyentuh ulat jelly yang ada di atas seprei.

Refleks ia langsung berdiri dan membuka kaosnya, melempar sembarang arah saking geli dan takutnya ia pada ulat dan cacing atau sejenisnya. Bulu kuduknya seketika akan berdiri jika melihat dua hewan itu.

Daneal tertawa puas melihat raut wajah papanya yang terlihat takut, Anastasha juga tertawa melihat tingkah si suami.

"Ini kerjaan Tasya?!" tanya Darryl pada istrinya.

Anastasha menggelengkan kepalanya dan mengangkat kedua tangan tanda tak tahu, tatapan Darryl langsung menuju pada Daneal yang sudah melesat jauh sebelum Darryl memarahinya. Bocah itu lari jempalitan sambil berjoget-joget ria.

"DEDEK!!"

Sedangkan Daneal berlagak sok setelah menjauh dari kamar orang tuanya, ia menuju kulkas dan mengambil susu kotak lalu di tuangkan ke dalam gelas dan tumpah-tumpah. Ia meminum susu sambil memakan cemilan dengan songong, lalu mengedipkan sebelah matanya pada pembaca.

 Ia meminum susu sambil memakan cemilan dengan songong, lalu mengedipkan sebelah matanya pada pembaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banggakan punya ponakan online kayak dedek?!"

🌸🌸🌸

PINDAH PLATFORM, BACA LENGKAPNYA DI DREAME.

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang