8. Diri asli (MatsuHana)

466 91 8
                                    

"Sepertinya keberuntungan tidak berpihak padaku kali ini" Hanamaki tertawa kecil.

Dia sedang bersandar di sebuah pohon, duduk karena tidak kuat menopang tubuhnya. Dirinya terpojok oleh monster Chimera, moster dengan wujud 3 kepala, yaitu singa, kambing dan ular. Badannya juga merupakan campuran dengan badan bagian depan singa, tengah kambing, dan ular untuk ekornya. Dibelakang monster tersebut ada seseorang yang mengendalikan sang monster. Orang itu adalah Konoha, dia terbang dengan senyum licik di wajahnya.

"Penyihir rendah ini sangat senang, apabila mengantarkan tuan ke peristirahatan terakhir" Konoha berkata lembut.

"Begitukah caramu membalas budi pada tuanmu? Menyerang saat seseorang lengah dan terluka. Aku rasa, aku tidak pernah mengajarkan hal itu padamu" Luka di sekujur tubuh Hanamaki membuat dirinya gemetar.

"Jika sesuatu tidak dilakukan di waktu yang tepat, kau akan jauh tertinggal tuan" Dia turun dan mendekat, berjalan dengan menyeret jubah hitamnya.

"Kau selalu mendambakan kedamaian, selalu saja mengatakan hal-hal baik yang tak berguna. Sadarlah siapa dirimu sebenarnya!" Konoha menendang wajah Hanamaki dengan perasaan kesal hingga dia terpuruk ke tanah.

"Kau adalah seorang Viscount, salah satu penyihir terkuat dan di sengani banyak orang! Berhentilah berkata omong kosong! hadapi takdirmu sebagai pembunuh" Menginjak wajah Hanamaki, melimpahkan segala rasa kesalnya.

Sebuah sabit mengarah ke Konoha, ia berusaha menghentikan sabit itu, namun gagal. Sebelum sabit mengenai tubuhnya, Konoha melompat mundur menghindari. Dari balik pohon muncul Matsukawa.

"Wah wah, sepertinya aku terlambat menghadiri pertunjukan" Ia berjalan mendekati Hanamaki.

"Maaf, tapi kau tidak di undang di pertemuan ini, dan juga tidak pernah diharapkan untuk hadir" Konoha menekan perkataan terakhirnya.

"Jangan berkata terlalu jujur, anggap saja aku tersesat" Matsukawa menarik sabit yang tertancap di tanah.

"Apa yang kau lakukan disini? " Dengan susah payah Hanamaki bangkit.

"Kau tidak mengajakku bermain dengan monster besar ini? Kau sungguh jahat Hanamaki" Tidak berniat untuk menjawab pertanyaan, Matsukawa menggelengkan pelan kepalanya.

"Kau sangat pandai merusak suasana" Hanamaki hanya terkekeh pelan.

Didalam hatinya, Matsukawa sangat terkejut melihat kondisi Hanamaki dan monster besar dihadapan mereka. Apa yang telah dilakukan Konoha hingga bisa memanggil dan mengendalikan Chimera. Meski begitu dia tidak boleh terlihat takut, akan gagal terlihat keren nantinya. Takut di hadapan musuh adalah cara yang salah, kau tidak bisa mengintimidasi mereka jika kau terlihat seperti seseorang yang payah.

"Ternyata aku sudah salah menilaimu, aku sama sekali tidak bisa merasakan hawa keberadaanmu" Konoha kembali terbang mundur menggunakan sayapnya.

"Sudahku bilang aku tersesat" Ia mengusap kasar rambut belakangnya.

Tanpa aba-aba, Konoha menembakkan sebuah sihir pada Matsukawa dan Hanamaki. Tangan Matsukawa dengan sigap memutar sabit sebagai perlindungan.

"Benar-benar licik" Hanamaki berdecak kesal.

"Ops, tanganku licin." Ia mengeluarkan dua bilah pedang dari tangannya.

"Banyak bicara!"

Matsukawa melompat berusaha menyerang Konoha, membuat sihir sebagai pijakan agar dia bisa berjalan bebas di langit. Pertempuran tidak terelakkan, tajamnya sabit beradu dengan pedang yang sebelumnya keluar dari telapak tangan Konoha. Saat Hanamaki ingin membantu Matsukawa, Chimera mengeluarkan napas api menyerang Hanamaki.

Just give a reason [OiIwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang