4. Perlahan menjadi teka teki

722 122 21
                                    

Dua orang yang cukup terkenal di kota Abben, mereka adalah Akaashi Keiji dan Konoha Akinori. Akaashi merupakan seorang penyihir sedangkan Konoha sendiri adalah seorang kesatria. Setidaknya hanya itu yang di ketahui semua orang. Baru saja Iwaizumi menyaksikan bahwa mereka berdua menyerap kekuatan penyihir lainnya untuk menjadi kuat. Tanpa alasan yang jelas, mereka diam-diam menipu para warga desa bahwa penyihir kuat selalu datang untuk menyerang mereka. Padahal sebenarnya mereka sendirilah yang mencari penyihir-penyihir itu untuk di serap kekuatannya dan membunuh para penyihir. Dugaan Matsun sebelumnya benar, mereka berdua adalah penyihir, bukan hanya Akaashi tetapi juga Konoha. Mata merah yang menyeramkan saat kekuatan itu keluar, sangat jelas terekam di mata Iwaizumi.

"Tunggu, bagaimana kau tau semua itu Iwaizumi. Bukankah kau pergi membeli makanan?" Hanamaki menyela.

"Sudah jelas pria ini berbohong, kau melakukannya lagi" Matsun memukul pelan kepala Iwaizumi.

"Tidak, aku benar membeli makanan" Iwaizumi menatap tidak terima dengan tuduhan temannya.

"Lalu dimana makanan itu, aku sama sekali tidak melihatnya" Matsukawa melirik Iwaizumi dari atas sampai bawah.

"Hey Oikawa, dimana makanan ku?" Iwaizumi melihat Oikawa yang ingin kabur.

"Tadi.... aku menjatuhkannya" Oikawa yang di tatap semua orang hanya mampu mengeluarkan senyum bodohnya.

"Kau ini!"

Saat Iwaizumi ingin memukul Oikawa, Matsukawa langsung menghentikan tangannya.

"Sudahlah Iwaizumi. Terima kasih karena telah menjaga Iwaizumi, Oikawa" Matsukawa berjalan ke arah Oikawa.

"Kalian berdua di sini saja, aku ingin keluar sebentar. Soal makanan, aku akan mencarinya bersama Oikawa."

Matsukawa pergi begitu saja, diikuti dengan Oikawa yang kebingungan. Dalam perjalanan tidak ada satupun diantara mereka yang membuka suara. Matsukawa dan Oikawa tidak menuju ke kota, justru mereka malah semakin jauh masuk kedalam hutan. Matsukawa tiba-tiba berhenti, kemudian berbalik menatap Oikawa dingin.

"Siapa kau sebenarnya, aku tidak tau apa tingkatan penyihir mu. Tapi yang jelas, kekuatan mu bukanlah seperti penyihir-penyihir yang pernah ku jumpai sebelumnya. Bahkan Hanamaki masih sangat jauh berbeda dirimu." Matsukawa mengeluarkan semua apa yang ada dalam kepalanya.

"Ternyata kau mampu melihat aura ya. Bakat yang bagus, sangat sulit untuk di dapat dan di latih" Bukannya menjawab Oikawa malah tersenyum, wajahnya tidak menunjukkan ke khawatirkan apapun.

"Dan juga segel di tangan Iwaizumi, itu bukan segel biasa. Sangat sulit untuk di patahkan, bahkan untuk penyihir gelap murni nomor satu sekalipun." Matsukawa mulai kesal dengan sikap tenang Oikawa.

"Ah sihir itu. Aku sengaja membuatnya untuk menyelamatkan Iwaizumi dari si penyihir nomor satu." Oikawa berusaha mengingat segel di tangan Iwaizumi.

"Untuk apa kau melakukannya?" Matsukawa menyatukan alisnya bingung.

"Harusnya aku tidak boleh memberitahukan ini pada siapapun" Oikawa membuang wajahnya ke arah lain.

"Kau ingin aku merahasiakan hal ini dari Iwaizumi? Tentu saja aku harus memberitahu padany-"

"Bahkan memberitahukan kematian yang telah di hitung mundur?"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Oikawa memotong dan kembali menatap tajam Matsukawa. Suaranya berat, aura dingin dan negatif menyelimutinya. Angin dingin perlahan bertiup, suhu di dalam hutan menjadi turun drastis, membuat uap kecil saat bernapas terlihat. Matsukawa memperhatikan sekitar, ia melihat dengan jelas keanehan ini berasal dari tubuh dan aura Oikawa. Sebelumnya Matsukawa tidak pernah sejelas ini melihat dan memprediksi kekuatan ataupun aura jahat dari dalam diri seorang penyihir.

Just give a reason [OiIwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang