11. Kebenaran

417 78 18
                                    

Iwaizumi memunguti ranting pohon yang tidak terlalu kecil untuk di bakar saat memasak. Karena terlalu fokus mengumpulkan kayu bakar, Iwaizumi tidak sadar ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya dari belakang.

"Yo" Sapa orang yang ada di belakang Iwaizumi.

Mendengar ada seseorang yang memanggilnya, Iwaizumi berbalik. Ia kaget saat melihat siapa yang menyapa dirinya, dengan cepat kayu-kayu di jatuhkan, tangannya langsung menarik pedang besar di balik punggung, bersiap untuk melawan.

"Apa yang kau inginkan?" Tatapan tajam di layangkan pada orang di sana.

"Sedang sibuk mengumpulkan kayu bakar?" Berbeda dengan Iwaizumi, orang itu membalas ramah.

"Simpan omong kosongmu Konoha" Sejujurnya Iwaizumi sedikit takut, mengingat kekuatan dan perbuatan yang telah di lakukan Konoha sebelumnya.

"Santai saja, aku hanya ingin mengobrol denganmu. Aku tidak berminat mengangkat kedua pedangku" Konoha mendudukkan dirinya di bawah pohon, melemparkan sebuah buku pada Iwaizumi.

Iwaizumi refleks menangkap buku tersebut, memeriksa buku apa yang sebenarnya ia pegang.

"Seseorang menyembunyikan identitasnya darimu" Konoha tersenyum remeh, ia melipat tangannya kebelakang kepala sebagai sandaran.

"Penyihir gelap murni terkuat, Duke sang kehancuran" Iwaizumi membaca judul yang ada pada buku.

"Oikawa Tooru" Sambung Konoha, kemudian ia melanjutkan "Penyihir yang akan mengakhiri hidupmu"

"Apa maksudmu?" Iwaizumi tidak paham apa yang sebenarnya Konoha inginkan. Dari sikapnya, Konoha terlihat tidak ada minat untuk menyerang.

"Kau tau siapa dirimu? kenapa buku ini tidak pernah kau temukan? Padahal kesatria di hadapanku ini, sudah sangat banyak membaca buku sihir"

"Jangan betele-tele. Apa yang kau inginkan? "

"Jangan seperti itu Iwaizumi, aku berada di pihakmu. Aku hanya tidak suka kau bergabung dengan para penyihir sialan disana, aku... Merasa kasian dan khawatir padamu" Senyum licik dapat dengan jelas Iwaizumi lihat dari raut wajah Konoha.

"Aku tidak sedang ingin bercanda"

"Sadarlah Hajime, kenapa ada segel di telapak tanganmu. Kau tau siapa yang menandaimu-"

"Aku tau, Oikawa yang melakukannya. Dia mengatakan sendiri padaku" Iwaizumi menekan perkataannya.

"HAHAHAHA" suara tawa keluar dari mulut Konoha, ia memegang wajahnya sambil tertawa lepas.

"Tidak ada yang lucu" Iwaizumi sedikit ketakutan melihat ekspresi tiba-tiba dari Konoha, benar-benar pria yang tidak normal.

"Apa dia bercanda, setelah ratusan tahun kau mati dan terlahir kembali menjadi manusia. Harusnya dia juga membunuh manusia seperti ratusan tahun silam. Apa dia takut membunuh orang yang ia cintai lagi" Konoha terus terkekeh saat berbicara, kemudian ia bangkit dan berjalan mendekati Iwaizumi.

Konoha melemparkan pedang Iwaizumi menjauh darinya menggunakan sihir, dengan paksa ia menarik tangan Iwaizumi dan mengeluarkan segel merah yang ada di telapak tangan Iwaizumi.

"Lihat, segel ini. Kau ingin lihat sesuatu, aku tidak menjamin yang akan kau lihat adalah hal bagus" Konoha berbisik tepat di samping telinga Iwaizumi, ia menempelkan telapak tangannya di pipi Iwaizumi.

Tiba-tiba pandangan Iwaizumi menjadi gelap. Dia tidak tau apa yang terjadi sekarang, ingatan-ingatan yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya di paksa masuk ke dalam otaknya. Kejadian dimana para manusia dan penyihir berperang, kesedihan, kesengsaraan, teriakan, tangisan, kematian, semua kepahitan dapat Iwaizumi rasakan dalam hatinya. Begitu sakit hingga tubuhnya gemetar di kelilingi rasa takut.

Just give a reason [OiIwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang